Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Lebaran 2013

Kue Kering Masih Favorit, Produsen Batasi Pesanan

Mereka bahkan sudah menyetop pemesanan sejak sepekan sebelum lebaran

Penulis: muslimah | Editor: agung yulianto
Tribun Jateng/Wahyu Sulistiyawan
Seorang konsumen memilih kue kering di Pasar Johar, Semarang, Senin (5/8/2013). 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Muslimah

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Marina Kusuma (34) memilih dua toples kue kering lidah kucing rainbow. Warga Jl Sriwijaya Semarang itu juga memasukkan beberapa cookies rasa buah-buahan dalam daftar belanjanya.

"Anak-anak suka yang warna-warni. Kalau saya terserah mereka saja," ujarnya kepada Tribun Jateng, Senin (5/8/2013) di toko Roti Wonder di Jl Mt Haryono Semarang.

Sejak beberapa tahun terakhir, untuk roti kering suguhan lebaran, Marina tak pernah membuat sendiri, melainkan membelinya di toko roti terdekat. Ia tidak memiliki waktu karena harus mengurus dua buah hatinya yang baru berumur empat dan dua tahun.

Selain beli di toko roti, ia juga memesan beberapa toples nastar dan kastengel pada saudaranya yang kebetulan bisnis sampingan kue kering setiap lebaran. Dua jenis kue itu tidak pernah absen mengisi meja ruang tamu setiap Idul Fitri tiba.

Setiap lebaran, kue kering sepanjang masa tak pernah absen sebagai suguhan. Tak heran setiap toko roti yang biasanya lebih fokus pada cake basah ramai-ramai menyuplai nastar dkk.

Di Wonder, satu toples kue kering dipatok dengan harga yang sama. Ukuran kecil 200 gram dibanderol Rp 25 ribu. Yang lebih besar, 300 kg diberi label Rp 45 ribu.
Banyaknya pesanan kue kering membuat Seni Rasa, dapur roti di Bukit Sari Semarang kewalahan.

Mereka bahkan sudah menyetop pemesanan sejak sepekan sebelum lebaran. "Jadi saat ini tinggal produksi saja. Karena tenaganya terbatas ya dibatasi," ujar karyawan Seni Rasa, Atika.

Seni Rasa juga biasanya fokus pada cake basah terutama dengan seni hias, seperti cup cake. Selain itu klappetart, ugly betty dan makaroni. Namun selama Ramadan, mereka lebih banyak memproduksi kue kering.

Harga yang ditawarkan Seni Rasa Rp 45 ribu setiap 200 gram untuk semua jenis kue kering. Gerai ini menjanjikan rasa yang lebih enak, pesanan pun berdatangan.

Di Pasar Johar, pedagang kue kering juga panen penghasilan. Sugiyono, pedagang kue kering mengatakan omzet dalam sehari bisa mencapai Rp 10 juta. Sebuah angka yang cukup fantastis. "Penjualan naik 30 persen dari hari biasa," ujar Sugiyono.

Di kiosnya, ia menyediakan kue kering khas lebaran seperti kastangel yang dibandrol dengan harga Rp 60-80 ribu perkilogram, nastar dan putri salju Rp 60 ribu, serta aneka kacang-kacangan. Untuk kacang mete siap makan harga Rp 100 ribu per kg. Kacang bawang Rp 85 ribu dan kacang bangkok Rp 40 ribu.

"Jenis itu yang paling diburu ibu-ibu. Sampai tiga hari jelang lebaran ini sudah menghabiskan total sekitar 10 kuintal," imbuh Sugiyono.

Meski mengalami kenaikan, pembeli tahun ini, menurut Sugiyono, tidak seramai Lebaran tahun lalu. Ini tak lepas dari kenaikan harga BBM yang membuat masyarakat memilih mengencangkan ikat pinggang.

Setelah Idul Fitri berlalu, seringkali kue-kue kering yang disiapkan masih banyak yang tersisa. Ada beberapa tips agar kue tersebut tahan lama dan tetap gurih saat dikonsumsi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved