Hang Out
Resto Desa Wisata Lembah Kalipancur, Serasa Mancing di Jepang
Pengunjung bisa memancing sekaligus menikmati hidangan ikan air tawar
Penulis: galih priatmojo | Editor: agung yulianto
TEMPAT pemancingan bisa menjadi alternatif menghabiskan waktu bersama teman dan keluarga. Tidak sekadar menemukan suasana nyaman untuk ngobrol sambil memancing, berbagai wahana permainan dan fasilitas yang ada layak dicoba untuk refreshing.
Satu di antara yang menawarkan pesona ini adalah Resto Desa Wisata Lembah Kalipancur. Berada di Jalan Raya Kalipancur, Manyaran, Semarang.
Bagian Umum Desa Wisata Lembah Kalipancur, Tika mengatakan, area liburan keluarga berkonsep desa wisata tersebut berdiri sejak lima tahun lalu. Selain resto yang memiliki beragam tempat makan, tempat ini juga menyediakan fasilitas pemancingan yang melekat dengan tempat makan.
"Di sini ada sekitar 5 kawasan. Pengunjung bisa memancing sekaligus menikmati hidangan ikan air tawar. Bagi yang kurang suka ikan juga disediakan menu daging sapi. Jagoannya disini Gurame terbang," jelasnya, Jumat (27/9/2013).
Kawasan yang dimaksud memiliki keunikan masing-masing. Seperti ala Jepang yang menghadirkan suasana seperti layaknya di negeri sakura. Di kawasan ini, pengunjung yang datang langsung disambut gapura besar berwarna merah seperti Toori atau gapura yang biasa dipasang di depan pintu masuk kuil Shinto di Jepang.
Gapura itu terpasang di tengah danau buatan yang membelah beberapa pondok makan di samping kanan dan kiri. Suasana ala Jepang makin terasa dengan kehadiran ornamen huruf kanji yang ada di pinggir pondok makan.
"Ornamen-ornamen itu sengaja dipasang agar pengunjung yang datang mendapatkan suasana seperti di Jepang," terang Tika.
Selain tempat memancing, Desa Wisata yang memiliki luas sekitar 10 hektar tersebut juga menyediakan tempat wisata keluarga. Berupa, taman burung, kebun binatang mini, dan dua danau buatan yang dilengkapi perahu kecil dan becak bebek. Ada juga kolam renang bagi anak-anak.
Asmul (22), seorang pengunjung mengatakan, suasana di desa wisata tersebut cukup lengkap. Selain bisa memuaskan hobi memancing, dia juga bisa menikmati makanan. "Suasananya cukup variatif dan luas. Tapi yang paling suka di area kampung Jepang ini. Sensasinya serasa mancing di sebuah kampung di Jepang," ujar mahasiswa Unnes tersebut.
Anis (22) yang baru pertama datang ke Desa Wisata Lembah Kalipancur mengatakan, kendati tidak suka memancing, dia senang datang ke tempat itu. Suasana yang cukup menarik menjadi alasan. Selain ala Jepang, ada juga kampung western yang dilengkapi peternakan kudanya.
"Awalnya tahu dari televisi. Karena penasaran, saya kesini (Desa Wisata Lembah Kalipancur-red) sama pacar. Serasa keliling dunia karena ada kampung western dan kampung Jepang yang lokasinya unik," terangnya.
Untuk menu hidangannya, lokasi wisata keluarga yang buka jam 09.00-20.00 tersebut menyajikan beragam hidangan ikan air tawar dan olahan daging sapi. Range harganya mulai Rp 35.000-Rp 70.000. Sementara untuk minuman, yang menjadi primadona adalah es cincau yang diolah langsung dari tanaman cincau yang tumbuh di area wisata itu.
"Kami juga menyediakan menu paket dari Rp 30.000-Rp 45.000. Satu paket ada 6-8 menu yang disajikan," tambah Tika. (gon)