Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Youth Generation

Begini Cara Kaum Muda Semarang Memaknai Hari Ibu

Setiap hari kalau dilewati bersama Ibu terasa spesial

Penulis: herlina widhiana | Editor: agung yulianto
Tribun Jateng/M Syofri Kurniawan
UNTUK IBU - Buku kumpulan kisah tentang cinta kasih ibu dipajang di toko buku Gramedia, Jalan Pemuda 138, Kota Semarang, Rabu (18/12/2013). 

BAGI Ike, ibu merupakan pribadi yang berlimpah kasih sayang. Karena itu, saat beliau terbaring sakit, Ike ingin membalas perhatian sang bunda lewat perawatan.

"Tidak ada hal khusus yang saya siapkan untuk merayakan Hari Ibu. Sekarang ini, menemani ibu melakukan kegiatan sehari-hari lebih bermakna dibanding sekadar memberi kado sebagai ucapan terimakasih," terang Ike.

Hari Ibu yang diperingati setiap 22 Desember memang tidak pernah dirayakan di keluarga Ike. Ucapan sayang sudah menjadi kebiasaan. Baginya, setiap hari bersama orang yang melahirkan dan merawat dia sejak kecil juga lebih spesial.

"Setiap hari kalau dilewati bersama Ibu terasa spesial meski yang dikerjakan sederhana. Lagipula, bagi ibu, saya di samping dia, akur sama adik, dan kuliah lancar sudah cukup," kata mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) Semarang itu.

Ziza (17), berencana memberi ucapan selamat kepada sang mama di Hari Ibu, 22 Desember mendatang. Siswi SMA Negeri 3 Semarang ini memang tidak menyiapkan kado secara khusus untuk ibu. Menurutnya, menjadi anak penurut dan berperilaku baik adalah kado terindah bagi bundanya. "Kata ibu, saya nurut itu sudah jadi hadian yang menyenangkan," papar Ziza.

Sebagai sosok yang tidak sekadar mengandung dan melahirkan, tetapi mencurahkan perhatian dan kasih sayang saat membesarkan anak, ibu patut mendapat apresiasi. Peringatan Hari Ibu dimanfaatkan Clarissa mengucapkan terimakasih atas perhatian dan kasih sayang yang diberikan sang mama.

"Biasanya, saya kasih ucapan selamat. Kalau dulu, di rumah, ucapan diberikan bersama kakak dan papa. Tapi karena sekarang di Semarang dan tidak sempat pulang, ucapan selamatnya lewat telepon saja," jelas Clarissa.

Dara 21 tahun ini memiliki pengalaman menarik saat memeringati Hari Ibu. Bersama dua kakak dan adik, Clarissa membuat pesta kejutan bagi sang bunda.

Saat 22 Desember mereka sengaja tidak mengucapkan selamat meski sang ibu telah mengingatkan hari itu sebagai Hari Ibu. Menjelang larut malam, keempat bersaudara itu membangunkan sang ibu yang sudah tidur dan mengajak ke ruang makan.

"Di sana (meja makan) sudah ada empat lilin dan ucapan selamat Hari Ibu yang dibuat dari potongan kertas. Kami menyanyikan lagu Bunda bersama papa juga," ceritanya.

Di mata Clarissa, Ibu merupakan sosok yang dapat dipercaya untuk semua cerita dia. Clarissa sering curhat untuk apapun yang terjadi di kehidupan dia. "Apapun yang terjadi saya ceritakan ke mama. Dia itu orangnya asyik, menyenangkan, dan tidak pernah marah. Bahkan meski dia jadi sasaran rasa jahil saya, dia tidak pernah marah," beber Clarissa. (lin)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved