Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

CUACA EKSTREM

Semarang-Pekalongan Butuh 7 Jam

Kemacetan panjang di jalur Pantura antara Semarang hingga Brebes, masih terjadi pada Senin (3/2/2014).

Penulis: ponco wiyono | Editor: rustam aji
Tribun Jateng/Dini
Cuaca ekstrem yang melanda wilayah Semarang beberapa hari ini membuat aspal di jalan raya Mangkang dan Kendal mengelupas karena tergerus air hujan. Akibatnya sepanjang jalan pantura timbul banyak lubang. 

TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Kemacetan panjang di jalur Pantura antara Semarang hingga Brebes, masih terjadi pada Senin (3/2/2014). Antrean yang dipicu banjir di sebagian ruas jalur dan kondisi jalan yang banyak lubang, membuat waktu tempat molor hingga berjam-jam.

Bila dalam kondisi normal rute Semarang-Pekalongan bisa ditempuh kurang dari tiga jam, kemarin butuh waktu tujuh jam lebih. \"Rekor! Semarang - Pekalongan 7,5 jam (7 jam 30 menit atau 450 menit)," keluh Corporate Public Relation Manager Dafam Hotels, Ninik Haryanti melalui Blackberry Messenger, Senin (3/2/2014).

Hendra, warga Semarang yang berkendara dari Pekalongan menuju rumahnya, mengaku berangkat pukul 18.00 dan baru baru sampai di Kota Atlas pukul 01.00. "Biasanya cuma dua jam lebih, ini lama sekali. Ini sampai tujuh delapan jam," ungkapnya.

Pantauan Tribun, kemacetan di ruas Semarang-Kendal, setidaknya terjadi di lima titik biang kemacetan karena jalan rusak, antara lain di perbatasan Kabupaten Kendal, Jalan Arteri Weleri, Jalan Raya Cepiring, Jalan Raya Soekarno Hatta, dan Jalan Raya Brangsong.

Sedangkan di Jembatan Kali Bodri, lalu lintas tampak padat merayap karena terganggu pengaspalan. Semakin ke Barat, kemacetan juga terjadi di beberapa titik, antara lain di depan rumah makan kawasan Gringsing, Batang. Di jalan itu, terdapat lubang besar yang membuat kendaraan ke arah Jakarta terpaksa menggunakan jalur sebelah kanan.

"Dari Minggu malam sudah merayap di arteri. Memang ada lubang tapi paling parah di perbatasan. Di Weleri kota yang tidak rusak juga ramai karena ada kendaraan yang dialihkan ke sana," kata Rahmadi, warga Gringsing kepada Tribun Jateng. (*)

Selengkapnya baca Tribun Jateng edisi cetak Selasa (4/2)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved