Silir Solo Bekas Lokalisasi Disulap Jadi Lembah Ilmu Keterampilan
Kawasan Silir, Semanggi Solo dulu dikenal sebagai lokalisasi sekarang jadi kawasan lembah ilmu.
Penulis: galih priatmojo | Editor: iswidodo
Laporan Tribun Jateng, Galih Priatmojo
TRIBUNJATENG.COM, SOLO- Kawasan Silir kelurahan Semanggi kecamatan Pasar Kliwon yang dulu dikenal sebagai tempat prostitusi sekarang sudah berbenah dan berubah menjadi modern. Lokalisasi tertua di Indonesia itu sudah ada sejak tahun 1962 kemudian ditutup oleh Pemkot Solo tahun 2007.
Sejak saat itu lokasi ini secara bertahap berubah menjadi kawasan permukiman dan berdiri lembaga pembelajaran maupun keterampilan. Adalah Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Ar Ridho yang dirintis sejak beberapa tahun silam kini makin berkembang.
Keberadaannya perlahan-lahan mengubah kawasan bekas lokalisasi itu menjadi lumbung ilmu berbagai bidang. Kini telah ada masjid ukuran besar, perpustakaan, ruang belajar untuk keterampilan dan lain-lain yang diperuntukkan masyarakat. Bank Mandiri pun menyalurkan hibah Rp 450 juta kepada PKBM.
Sejak 2006 secara rutin mengadakan kegiatan bina masyarakat antara lain pengajian, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), taman bacaan masyarakat dan pemberdayaan perempuan melalui kursus menjahit, memasak, dan pendidikan kewirausahaan. Ada juga bantuan PT Dan Liris dan PT Vinsa Mandiritama berupa 15 unit mesin konveksi kepada PKBM.
PKBM Ar Ridho diketuai Sarjoko pun merenovasi gedung menjadi layak dan nyaman bagi kagiatan belajar masyarakat. Gedung tersebut diresmikan Mendikbud Mohammad Nuh didampingi Walikota Solo FX Hadi Rudyatmo, Senin (2/6) di Kampung Silir.
Atas perkembangan positif itu, Walikota mendesak DPRD Kota Solo jangan menggantung persolan pelepasan tanah aset dengan Nomor Hak Pakai (HP) 11. Sebab warga yang mendiami tanah (Kampung Silir) tersebut telah lebih dari 20 tahun.
Rudy menyebut, pelepasan aset dengan nomor HP 11 itu merupakan keharusan. Sebab dalam penutupan kawasan lokalisasi silir walikota dahulu pernah menjanjikan pemberian hak jika lokalisasi tersebut ditutup.
"Untuk HP 11 ini harus dilepaskan karena sudah merupakan janji walikota saat dulu penutupan lokalisasi. Nah tapi kan persetujuannya harus ke DPRD dulu untuk melepas aset pemerintah itu, kami harap ini segera dikeluarkan. Kasihan warga sudah menunggu bertahun-tahun," ujar Rudy, Senin (2/6).
Mendikbud Mohammad Nuh memberikan apresiasi atas keberhasilan Walikota Solo dan PKBM Ar Ridho melakukan transformasi kawasan Silir. Menurutnya tidak mudah untuk melakukan tranformasi dari kawasan lokalisasi menjadi kawasan edukatif dan perekonomian.
"Saya mengapresiasi tranformasi sosial yang dilakukan ini, menjadikan Silir sebagai kawasan yang memiliki masa depan. Jika perlu di sini dibuat akademi komunitas yang turut memperkuat bekal life skill bagi masyarakat," tandasnya.