Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pilpres 2014

Jokowi Tak Masalah Koalisi Gemuk Demi Kebaikan Bangsa

Sinyal bergabungnya partai politik pendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa ke kubu Joko Widodo-Jusuf Kalla kian kuat.

Editor: rustam aji
rusman/presidenri.go.id
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, capres Prabowo Subianto dan capres Joko Widodo pada acara buka bersama pimpinan lembaga negara di Istana Negara, Jakarta, Minggu (20/7) petang. 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA -Sinyal bergabungnya partai politik pendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa ke kubu Joko Widodo-Jusuf Kalla kian kuat. Bukan tidak mungkin, kerja sama politik atau yang biasa disebut koalisi 'gemuk' dapat terjadi.

Menanggapi hal tersebut, calon presiden Joko Widodo mengaku tidak mempersoalkan terciptanya koalisi di pemerintahan yang terdiri dari banyak partai politik. "Asal untuk kebaikan negara dan bangsa ya kenapa tidak? Kecuali membuat pemerintahan menjadi berat. Ya lebih baik tidak," ujar Jokowi di Kantor Harian Bisnis Indonesia, Jalan K.H Mas Mansyur, Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Senin (21/7/2014).

Jokowi mengatakan, pada dasarnya pihaknya berprinsip terbuka soal koalisi. Pihaknya tidak mungkin menolak jika ada partai politik yang melaksanakan penjajakan. Yang penting, kata Jokowi, prinsip koalisi bukan bagi-bagi kursi tetap dijunjung tinggi.

Jokowi turut mempertimbangkan apakah keberadaan partai politik itu dapat membuat program kerja pemerintahannya lebih cepat atau tidak. Jika tidak, Jokowi mengatakan, lebih baik koalisi itu tidak terwujud.

Jokowi menekankan hal itu harus dilakukan agar pemerintahan tidak tersandera kepentingan kelompok. Saat ini, Jokowi-JK diusung oleh lima partai politik, yakni PDI Perjuangan, Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI).

Belakangan, beberapa partai politik diisukan menjajaki komunikasi kerja sama politik dengan kubu Jokowi-JK. Jokowi sendiri menyebut ada tiga partai politik yang tengah diusahakan merapat ke kubunya. Namun dia enggan menyebut parpol yang dimaksud atas alasan pembicaraannya belum final. (*)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved