DIVISI UTAMA 8 BESAR
Kapolda Jateng: Pertandingan di Manahan Solo Itu Tak Ada Izin
Kapolda Jateng, Irjen Nur Ali menyatakan bahwa Pertandingan di Manahan Solo (22/10) Tak Ada Izin
Penulis: adi prianggoro | Editor: iswidodo
Laporan Wartawan Tribun Jateng, A Prianggoro
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kapolda Jateng, Irjen Nur Ali, mengaku kaget sekaligus prihatin atas peristiwa kerusuhan di Solo saat pertandingan sepakbola Persis Solo vs Martapura FC di Stadion Manahan, Rabu (22/10/2014).
Kekagetan itu tidak hanya karena bentrok antarsupporter yang berujung pembakaran sepeda motor polisi dan pos polisi. Namun, Kapolda juga heran karena pertandingan tersebut sebenarnya tidak mengantongi izin.
"Pertandingan itu tidak ada izinnya," tegas Kapolda saat ditemui di Mapolda Jateng, Jumat (24/10/2014).
Saat ditanya lebih lanjut bagaimana pertandingan bisa berlangsung tanpa izin dan bahkan ada pihak kepolisian memberikan pengamanan di seputar Stadion Manahan? Kapolda diam sejenak lalu dengan nada tinggi memberi jawaban. "Nah, kalian catat itu. Tanyakan langsung kepada kapolresnya (Kapolrestabes Solo). Saya minta kapolrestabes mengusut kenapa bisa seperti itu," kata Kapolda.
Kapolda menegaskan bila segala sesuatunya, termasuk prosedur pelaksanaan pertandingan, harus dijalankan sesuai aturan. "Semua harus kembali kepada aturan, saya minta aturan ditegakkan."
Atas kerusuhan yang terjadi di Solo, Kapolda memberikan tiga catatan penting. Pertama yaitu Kapolda meminta PSSI memeberikan sanksi panitia pelaksana pertandingan. Kedua yaitu supporter yang meninggal bukan akibat tembakan polisi namun dikarenakan luka benda tajam. "Itu menjadi tugas kami dari kepolisian untuk mengusut kasus tewasnya korban," tambah Kapolda.
Catatan terakhir Kapolda atas kerusuhan di Solo yaitu bagaimana tindak lanjut penanganan kasus pengrusakan pos polisi dan pembakaran sepeda motor polisi. "Saya arahkan Kapolrestabes Solo untuk meminta pertanggungjawaban kepada pihak penyelanggara. Saya pastikan akan ada yang diperiksa," tegasnya. (*)