Tiket Kereta Api Palsu
Awas, Tiket KA Palsu Dijual di Loket Stasiun Tawang Semarang
Dalam waktu singkat Kepala PT KAI Daop IV menelusuri dan menemukan oknum penjual tiket palsu. Langsung dipecat
Penulis: bakti buwono budiasto | Editor: iswidodo
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Bakti Buwono
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG- Dugaan bahwa oknum petugas loket Stasiun Tawang Semarang menjual tiket palsu terbukti. Kepala PT KAI Daerah Operasional IV Wawan Ariyanto memastikan tiket yang dibeli seorang penumpang, Musyafi, di loket resmi ternyata palsu.
Ia mengakui hal itu merupakan tindakan oknum petugas loket yang melayani penumpang pada dini hari. Begitu mengetahui hal itu, ia langsung memecat oknum tersebut.
Ia memperkirakan modus yang dipakai oknum tersebut adalah memanfaatkan kode tiket kereta api Kalijaga yang harganya Rp 10 ribuan. Oknum tersebut lalu mengeprint tiket kereta api Kalijaga 'kosongan' sesuai kode yang ada sebagai pengganti tiket asli.
"Jadi identitas penumpang diprint secara manual," kata pria berkumis itu ditemui di stasiun Tawang, Selasa (23/12) sore.
Wawan melanjutkan, oknum petugas kereta memberikan tiket palsu itu pada penumpang yang tidak tahu. Jadi, oknum tersebut tidak menyetorkan uang tiket ke PT KAI, melainkan masuk kantong sendiri. Modal yang dikeluarkan hanya tiket seharga Rp 10 ribuan.
Pihaknya mengetahui itu setelah menelusuri tiket penumpang yang diduga bermasalah. Customer service on the train curiga karena tidak ada nama Musyafi di database penumpang PT KAI. Hal itu diketahuinya setelah mengecek secara online. Tidak ada penumpang KA Sembrani yang tercatat berangkat dari stasiun Tawang.
Tidak sampai di situ, kode tiket yang tertera OVM_8890 merupakan kode kereta api Kalijaga (Semarang-Solo), bukan KA Sembrani. Yang tambah mencurigakan adalah tidak adanya barcode. Seharusnya di tiket KA Sembrani ada barcode.
"Saya sudah duga itu pasti orang dalam yang tahu sistemnya, engga jauh-jauhlah. Sudah saya pecat langsung orangnya," jelasnya. (*)
