Tiket Kereta Api Palsu
Dua Petugas Loket Stasiun Tawang Semarang Dinonaktifkan
Dua Petugas Loket Stasiun Tawang Semarang Dinonaktifkan, terkait adanya tiket KA Palsu.
Penulis: bakti buwono budiasto | Editor: iswidodo
Laporan Tribun Jateng, Bakti Buwono
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG- PT kereta Api Indonesia (KAI) Daerah operasional (daop) IV Semarang terus melakukan penyelidikan internal terkait penjualan tiket palsu di loket resmi stasiun Tawang.
Manajer humas, Suprapto menyatakan penyelidikan tidak berhenti dengan pemecatan pegawai outsourching penjaga loket.
"Iya saya lagi galau nih. Kerja keras siang malam 2.300 pegawai Daop IV, tercoreng karena satu orang," katanya saat ditemui di kantornya, Jumat (26/12).
Ia memperkirakan pelaku memang sudah memiliki niat untuk menjual tiket palsu. Suprapto tidak yakin masalah kesejahteraan menjadi alasan utama. Sebab, pihaknya sudah menggaji pegawai outsourching dengan layak dan sesuai aturan.
Hal itu dibuktikan dengan rapinya persiapan pelaku mulai dari menentukan jam beroperasi hingga menyiapkan tiket kosongan. Begitu ketahuan, penyelidikan menyeluruh langsung dilakukan.
Pada malam kejadian ada tiga petugas loket yang bekerja. Kini, selain pelaku yang dipecat, dua petugas loket saat itu dinonaktifkan. Keduanya masih dalam proses penyelidikan internal.
"Kami nonaktifkan sampai semuanya clear. Kalau bersalah kami pecat lagi, kalau tidak dipekerjakan," jelasnya.
Suprapto memastikan penyelidikan akan dilakukan secara menyeluruh meski indikasi sementara petugas bekerja sendiri. Terkait sistem, ia meminta masyarakat tetap percaya pada PT KAI.
Ia menambahkan, pihaknya sudah beberapa kali menggelar sidang kode etik. Bukan tidak mungkin sidang etik akan digelar lagi jika ada pihak lain yang bersalah.
"Kalau untuk petugas tidak masalah, pegawai organik juga bisa ditugaskan sementara. Kalau soal hukum biar ditangani polisi, dari kami sanksinya pemecatan itu," jelasnya.
Mencuatnya kasus tiket palsu langsung menjadi pembicaraan hangat di lingkungan kerja Daop IV. Seorang pegawai, sebut saja Nita (bukan nama sebenarnya) bercerita, bahwa kasus tiket palsu membuatnya terpukul. Hal itu memalukan institusi.
Apalagi kejadian itu dilakukan di stasiun Tawang yang menjadi simbol prestise Daop IV. Stasiun yang membuat banyak orang kagum karena pelayanannya.
"Saya sampai ditelepon pensiunan-pensiunan PT KAI tanya masalah tersebut. Banyak yang telepon saya," katanya. (*)
