Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Tiket Kereta Api Palsu

Praktik Penjualan Tiket Palsu di Loket Resmi Stasiun Tawang Terbongkar

Praktik Penjualan Tiket Palsu di Loket Resmi Stasiun Tawang Terbongkar

Editor: iswidodo
TRIBUNJATENG/HERMAWAN HANDAKA/dok
STASIUN TAWANG- Suasana arus balik di Stasiun Tawang Semarang arah menuju Jakarta Senin, tahun lalu. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG- Polisi akan menelusuri kasus penjualan tiket palsu di loket resmi penjualan tiket di Stasiun Kereta Api Tawang.

Polisi berencana akan mengusut kasus tersebut, meski oknum petugas di konter penjualan tiket di Stasiun Tawang yang menjual tiket palsu ke Musyafi telah dipecat.

Seperti diberitakan sebelumnya, Musyafi dan beberapa penumpang lain diperiksa oleh Polisi Khusus Kereta Api (Polsuska) karena dicurigai membawa tiket palsu saat naik kereta Sembrani dari Semarang menuju Surabaya.

Setelah ditelusuri, ternyata tiket itu dibeli dari loket resmi Stasiun Tawang. PTKA Daop IV langsung mengambil tindakan tegas dengan memecat pegawai yang menjual tiket palsu itu.
Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Djihartono menegaskan aksi penjualan tiket palsu itu sudah melanggar hukum pidana. Oleh karena itu polisi akan mengejar dan menangkap pelaku pemalsu tiket.

"Sudah terbukti (palsu), akan kami tindak. Kami akan tangkap pelakunya," ujar Djihartono kepada Tribun Jateng, di rumah dinasnya di Jalan Lontar, Kota Semarang, Kamis (25/12).
Selain memecat pegawainya yang terbukti bersalah, PT KAI Daop IV juga memeriksa seluruh petugas yang berjaga saat penjualan tiket palsu itu terjadi, Selasa (23/12) dinihari.

"Hukuman sementara masih pemecatan untuk oknum yang melakukan tindakan ilegal tersebut. Inisialnya Ad, seorang pegawai outsourcing," kata Manajer Humas PT KAI Daop IV, Suprapto, Rabu (24/12).

Menurut Suprapto, terungkapnya tiket asli tapi palsu itu menjadi bukti bahwa, sistem pengamanan manifestasi online yang diterapkan oleh PT KAI telah bekerja dan berhasil mendeteksi penyimpangan di luar sistem.

Suprapto menjelaskan, dari hasil investigasi internal, pemalsuan tiket palsu dilakukan oleh seorang petugas outsourcing tanpa melibatkan jaringan yang lebih luas.
"Saya kira ini hanya perbuatan personal saja, tidak sampai ke sindikat yang lebih besar. Dan dalam hal ini, sistem pengamanan manifestasi online terbukti bisa menangkal hal tersebut," kata Suprapto, saat dihubungi, Rabu (24/12).

Ia mengungkapkan, PT KAI telah melakukan investigasi secara menyeluruh, baik dari sistem sampai ke personelnya. Disimpulkan bahwa petugas loket di Stasiun Tawang telah berbuat curang, dengan membuat tiket asli tapi palsu tersebut.

Modus yang dipakai oleh pelaku adalah dengan cara memasukkan data ke tiket kereta api Kalijaga yang harganya Rp 10.000, namun kertas tiketnya tidak dicetakkan, agar pelaku bisa mendapatkan form tiket kosong.

Selanjutnya, tiket kosong ini diisi dengan cara diketik komputer biasa, lalu dijual kepada penumpang yang naik kereta api dengan kelas lebih mahal, yakni KA Sembrani yang harga tiketnya Rp 270.000.

"Makanya dalam manifestasi penumpang online, nama-nama penumpang tersebut tidak terdaftar. Melihat keganjilan ini, maka petugas CSOT (Customer Service On Train) melaporkan kejadian tersebut ke kepala Stasiun Pasar Turi," kata Suprapto.

Guna mendapatkan data penyelidikan, ungkap Suprapto, pihak Stasiun Surabaya Pasar Turi meminta keterangan empat penumpang.

Setelah mendapatkan keterangan, para penumpang tersebut dipersilakan pulang. Pihak management PT KAI Daop IV Semarang kemudian memecat petugas loket tersebut.
"Atas kejadian ini, kami dari pihak PT KAI Daop IV Semarang mohon maaf kepada para penumpang yang kenyamanannya terganggu. Kejadian ini akan menjadi bahan evaluasi agar tidak terulang lagi," ujarnya.

Apakah ada indikasi keterlibatan petugas lain? Suprapto menjawab belum ada indikasi tersebut. Modus tersebut bisa dilakukan seorang diri dan secara personal. "Itu kan modusnya bisa dilakukan sendiri, karena yang bersangkutan bisa masuk akses komputer tiket," jelasnya.
Suprapto menambahkan, pihaknya memerintahkan untuk melakukan pembinaan dan pengawasan intensif. "Terutama pengawasan pada jam-jam tengah malam," katanya.

Ia juga akan memaksimalkan kamera CCTV di stasiun untuk melakukan pengawasan. Bahkan, CCTV itu dimaksimalkan dengan menyambungkan akses dengan smartphone. Jadi, petugas KAI bisa memantau pergerakan petugas loket melalui Android. (tribuncetak)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved