Tribunjateng Hari ini
Suparman Terengah Dorong Motor Mogok, Banjir Masih Rendam Kota Semarang
Suparman terengah mendorong motornya yang mogok saat melintas di jalanan Genuk, Kota Semarang
Penulis: Moh Anhar | Editor: M Syofri Kurniawan
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Suparman terengah mendorong motornya yang mogok saat melintas di jalanan Genuk, Kota Semarang. Genangan air yang tinggi membuat mesin motornya mati di tengah jalan.
“Hari Minggu kemarin masih aman lewat sini. Banjir juga, tapi tidak setinggi ini airnya. Tadi saya lewat, ternyata airnya sudah sampai melebihi mesin,” ujarnya dengan napas terengah, celana panjangnya pun basah kuyup.
Ia kemudian menepi, dan sempat mengutak ngatik mesin motornya. Ia mengeluarkan busi untuk dikeringkan menggunakan korek api.
Tapi usahanya tetap saja gagal.
"Saya mau cari bengkel saja," katanya lemas.
Ia pun nguda rasa. Bagaimana sehari-hari tinggal di wilayah Demak yang kena rob. "Saat hujan begini banjir tambah parah. Tidak tahu rakyat susah begini,” tuturnya pelan.
Selama satu jam berada di lokasi, terlihat setidaknya lebih dari 15 motor mengalami nasib serupa.
Mogok setelah mencoba menerobos banjir.
Warga sekitar bercerita, banjir tinggi mulai terjadi sejak Selasa (28/10) pagi, usai hujan deras mengguyur selama beberapa jam.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang yang dihimpun Tribun Jateng, Rabu (29/10), 25 kelurahan di lima kecamatan terdampak genangan dengan ketinggian air bervariasi antara 10 hingga 90 sentimeter.
Laporan BPBD mencatat, total terdapat 33.816 kepala keluarga (KK) atau sekitar 63.450 jiwa yang terdampak. Sementara itu, 3 warga dilaporkan meninggal dunia dan 32 lainnya mengungsi akibat bencana tersebut.
Wilayah yang mengalami banjir cukup parah antara lain Gayamsari, Genuk, Semarang Utara, Semarang Timur, dan Pedurungan.
Di wilayah Gayamsari seperti Siwalan, Kaligawe, Tambakrejo, dan Sawah Besar, ketinggian air mencapai 90 sentimeter. Sementara di Genuk, genangan juga melanda sejumlah kelurahan seperti Gebangsari, Trimulyo, dan Sembungharjo.
BPBD Kota Semarang bersama relawan terus melakukan monitoring dan penyaluran bantuan kepada warga terdampak.
"Selasa (28/10) lalu, air sempat surut, tapi sore hari kembali meninggi sampai sekarang," terang Wildan, satu di antara warga Purwodinatan Semarang Tengah, Rabu (29/10).
Banjir Semarang 2025
banjir Semarang
banjir Pantura Semarang-Demak
tribunjateng.com
m syofri kurniawan
| Penanganan Banjir Tiga Sungai di Kendal Belum Maksimal, Wabup Benny Protes Pemprov Jateng |
|
|---|
| Tambang Emas Maut di Hutan Kebumen, Warga Dengar Teriakan Minta Tolong |
|
|---|
| Alasan Netanyahu Perintahkan Israel Serang Gaza di Tengah Gencatan Senjata |
|
|---|
| Jalur Tawang-Alastua Terendam, 16 Perjalanan KA Dibatalkan |
|
|---|
| Mega Tewas saat Bangunan Tua Timpa Rumahnya di Pedamaran Semarang |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.