Ujian Nasional 2015
Siswa Kesulitan Menyontek Saat UN Berbasis Komputer
Siswa Kesulitan Menyontek Saat UN Berbasis Komputer
Penulis: YS adi nugroho | Editor: iswidodo
TRIBUNJATENG.COM, KENDAL- Siswa SMA dan sederajat secara serentak mengikuti Ujian Nasional (UN) yang digelar mulai Senin (13/4). Tahun ini, untuk kali pertama diterapkan sistem ujian berbasis komputer di beberapa sekolah yang terpilih.
Bunga (nama samaran) siswi di Kendal mengeluhkan sistem UN berbasis komputer. Penyebabnya ia tak bisa lagi mencontek jawaban temannya. "Jaraknya terlalu jauh, jadi nggak bisa contek. Lebih enak sistem lama, bisa contek," ujarnya.
Dia mengeluhkan, UN dengan sistem komputer membuat jarak antarteman yang mengikuti ujian jauh sehingga membuatnya kesulitan untuk mencontek jawaban temannya. Dengan sistem lama yang menggunakan kertas, siswi itu bisa melihat jawaban temannya.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kendal, Muryono menerangkan, dengan sistem UN berbasis komputer, peserta ujian bakal sulit mencontek.
Hal ini karena dalam satu ruangan, jumlah peserta ujian terbatas. Jarak antarkomputer diatur sedemikian rupa sehingga siswa sulit untuk saling melihat jawaban.
Muryono menjelaskan, ada 3 sekolah yang menyelenggarakan UN menggunakan komputer, yakni SMK Negeri 2 (360 siswa), SMK Negeri 3 (380 siswa) dan SMK NU 01 (248 siswa).
Dia menerangkan, pada tahun ini merupakan kali pertama diselenggarakan UN dengan komputerisasi. UN dengan sistem ini bakal diselenggarakan tahun berikutnya.
"Zaman terus berkembang, dan harus mengikuti teknologi. Selain itu, juga bisa menghemat kertas atau paper less," ungkapnya.
Haryo Santoso, siswa SMK Negeri 3, mengatakan dengan UN sistem komputer pengerjaan soal bisa lebih cepat. "Lebih praktis dan cepat," ujarnya. Hal senada diungkapkan oleh Yuli Maulina, Siswa SMK Negeri 2. "Dengan sistem komputerisasi, lebih praktis, mengerjakan soal lebih cepat. Ga perlu lagi melingkari jawaban," pungkasnya. (tribunjateng/cetak)