Rosa Dirias 1,5 Jam untuk Jadi Kartini

Laporan Reporter Tribun Jateng, Bakti Buwono

TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Suasana pagi di halaman Sekolah Dasar Negeri (SDN) II Sukorejo, Kendal, tampak berwarna-warni. Sejumlah 331 siswa tidak mengenakan pakaian sekolah, melainkan pakaian adat pada Selasa (21/4/2015). Ratusan siswa itu mengikuti upcara peringatan hari kartini.

Seorang siswi kelas Va, Rosa Maulida (10) berkali-kali memegangi rambutnya. Ia merasa tidak nyaman pakai sanggul sejak pagi buta.

"Rasanya kenceng di kepala, abot (berat)," katanya.

Ia bercerita harus bangun pukul 05.00 untuk bersiap-siap ke salon. Bersama orangtuanya, ia berangkat pukul 05.30. Ternyata di sana masih antre dan baru selesai dirias pukul 07.00.

Meski begitu, Rosa merasa senang bisa pakai kebaya karena teman-teman sekolahnya turut memakainya. Teman-temannya pun sepakat bahwa tidak mau pakai kebaya tiap hari saat sekolah karena keberatan sanggulnya.

Seorang orangtua siswa, Andi Sastro terus geleng-geleng kepala melihat putrinya berpakaian kebaya. Meski harus bangun lebih pagi, ia tidak masalah demi melihat anaknya tampil cantik dalam balutan kebaya.

"Tadi riasannya nyampai sejam lebih. Ya antrenya," katanya.

Kepala SD N 2 Sukorejo, Joko Mardi Santoso (56) menjelasan, memperingati hari kartini, pihaknya mengadakan beberapa lomba antara lain lomba keluwesan ( berjalan dengan pakaian kebaya), mewarnai, dan melukis.

Susunan upacara hampir sama dengan upacara biasa. Bedanya, lagu wajib ibu kita kartini, pembacaan riwayat raden ajeng kartini, dan pembukaan foto Kartini.

"Saya ingin anak-anak didik mengenang jasa-jasa pahlawa dan Menuntut ilmu setinggi mungkin," tuturnya.(*)