Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Mudik Lebaran 2015

Polisi Tetapkan Sopir sebagai Tersangka

Kecelakaan Bus PO Santoso yang terjadi pada Jumat (17/7) sore tersebut merupakan yang terbesar selama arus mudik Idulfitri 1436 Hijriah.

tribun jateng/daniel ari purnomo
Kondisi bus Rhema Abadi seusai menabrak Toyota Corolla dan dua mobil L300 dalam kecelakaan karambol di Jalan Raya Kopeng, Getasan, Kabupaten Semarang, Kamis (16/7/2015). 

TEMANGGUNG, TRIBUNJATENG.COM - Sedikitnya ada 10 kecelakaan lalu lintas di wilayah Kabupaten Temanggung selama Lebaran tahun ini. Kecelakaan yang paling dahsyat melibatkan Bus PO Santoso rute Serang-Wonosari di Sigandul, Kecamatan Kledung, Kabupaten Temanggung.

Dalam insiden itu, empat orang meninggal dunia, 12 orang luka berat, dan 17 orang luka ringan.

Kasat lantas Polres Temanggung, AKP Finan Sukma Radita, menjelaskan, kecelakaan Bus PO Santoso yang terjadi pada Jumat (17/7) sore tersebut merupakan yang terbesar selama arus mudik Idulfitri 1436 Hijriah. Hingga saat ini, pihaknya masih mendalami kasus itu.

“Sopir bus, Bambang Prabowo (50), sudah kami tetapkan sebagai tersangka. Ia kami tahan karena lalai dalam mengemudikan bus saat melaju dari arah Wonosobo menuju Temanggung,” jelas Finan saat ditemui di Pos Pelayanan Mudik Lebaran di Pringsurat, Minggu (19/7).

Menurutnya, kecelakaan bermula saat bus berpenumpang 33 orang tersebut tidak terkendali dan oleng, kemudian terguling di daerah Sigandul dan menabrak batu di kiri jalan. Bus kemudian oleng dan mengalami rusak berat.

“Akibat kejadian itu, empat orang meninggal dunia di lokasi kejadian. Keempatnya adalah penumpang. Dua orang warga Serang, Banten; seorang warga Pringsurat Temanggung, dan seorang lagi warga Wonosari, Gunungkidul, DI Yogyakarta," urai Finan.

Beberapa korban luka-luka, ujarnya, sempat menjalani perawatan di RSK Panti Waluyo, Parakan, dan RS PKU Parakan. Bahkan, hingga kini, masih ada sejumlah korban yang mendapatkan perawatan intensif.

Tak laik jalan

Finan menjelaskan, dari hasil pemeriksaan sementara, bus Santoso tersebut merupakan cadangan yang dikeluarkan untuk mengangkut para pemudik. Dari beberapa pemeriksaan, bus juga diketahui tak laik jalan karena sudah tua dan berkarat.

“Dari keterangan sopir, saat melaju di Sigandul dengan kecepatan 70 km per jam, ada bunyi selang lepas. Sopir kemudian tidak bisa mengurangi kecepatan dan rem blong.

Finan berharap, dari kejadian ini, para pemilik perusahaan otobus benar-benar bisa memperhatikan kelaikan armada. Kelaikan bus cadangan yang dipergunakan harus benar-benar diperhatikan.

Sebelumnya diberitakan, Bus PO Santoso jurusan Serang-Wonosari terguling di daerah Sigandul, Kledung, Temangggung, Jumat (17/7), pukul 04.30. Empat orang tewas di lokasi kejadian.

Kanit Laka Lantas Polres Temanggung, Iptu Achirul Yahya, mengatakan, menurut kronologi kejadian, bus muncul dari atas atau dari arah Wonosobo, tiba-tiba tidak terkendali dan oleng. Bus kemudian terguling di daerah Sigandul dan menabrak pohon mahoni.

"Akibat kejadian itu, kondisi bus yang dikemudikan oleh BP (50), warga Magelang, mengalami rusak berat," katanya. (tribunjogja/ant/igy)

TRIBUN JATENG CETAK

Sumber: Tribun Jateng
Tags
kecelakaan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved