Headline
Alasan Massa Blokir Jalur Pantura Timur
Kami tak akan bereaksi kalau petugas tak represif. Ayo mundur, yang melempar batu bukan dari kelompok kami
Penulis: yayan isro roziki | Editor: Catur waskito Edy
Setelah sekitar lima jam lamanya memblokir jalur pantura, ribuan warga akhirnya bersedia membubarkan diri, sekitar pukul 15.00. Sebelum kembali ke tempat masing-masing, kendaraan yang membawa mereka sempat melewati alun-alun dan Kantor Bupati Pati.
Tak melumpuhkan arus lalulintas
Kendati jalan utama di jalur Pantura Timur diblokir, tak sampai melumpuhkan arus lalu lintas dan mobilitas kendaraan yang ada.
"Arus kendaraan dari arah barat maupun arah timur, kita alihkan melalui jalur alternatif," kata Kasatlantas Polres Pati, AKP Samsu, kemarin.
Menurutnya, arus dari Kudus dialihkan melalui perempatan Kerawang, Jekulo, Kudus, tembus Gembong, lalu ke arah Stadion Joyokusumo, Pati. Sementara, kendaraan dari timur dialihkan ke melalui perempatan Tanjang, ke arah Sukolilo, tembus Bulungcangkring, Jekulo, Kudus.
"Kendaraan pribadi dan bus tak masalah, masih bisa lewat," ucapnya. Sedangkan untuk truk dan kendaraan berat lainnya, disarankan menepi sementara, dan berhenti di kantung-kantung parkir, hingga aksi demonstrasi selesai.
Kapolres Pati AKBP R Setijo N, menambahkan, untuk mengamankan aksi dan pengalihan arus lalu lintas, polisi melibatkan personel TNI.
"Kita dibantu TNI, ada juga Brimob dari Semarang, dan juga diback up personel Dalmas dari Polres Kudus dan Polda Jateng," ucapnya.
Tak ada senjata api
Kapolres Pati, AKBP Raden Setijo Nugroho HHP melalui Kabag Humas Polres Pati, AKP Sri Sutati membantah ada polisi yang menembakkan peluru karet ke arah pendemo. Menurutnya, meskipun pendemo memblokir jalur utama Pantura, petugas tidak diperbolehkan membawa senjata api. "Mereka tidak dibekali senjata api. Hanya senjata untuk gas air mata," kata Sri, Kamis (23/7).
Sebelumnya, saat terjadi keributan ada seorang demonstran yang bernama Ary Sandi Sofiadi jatuh tersungkur bersimbah darah setelah terdengar suara tembakan.
"Itu suara tembakan gas air mata yang ditembakkan ke arah pendemo. Bukan senjata api. Yang jatuh itu bukan karena kena tembakan tapi karena terjatuh," ucapnya.
Menurutnya, pendemo yang terjatuh itu memang terluka di kaki sebelah kiri. Korban kemudian dilarikan ke klinik terdekat untuk mendapatkan perawatan.
JMPPK membantah
Koordinator Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JMPPK), Gunritno, mengatakan aksi demonstrasi yang memblokir jalur pantura timur, bukanlah dari kelompoknya. Menurutnya, aksi oleh ribuan warga Pati itu mengatasnamakan 'Ahli Waris Gunung Kendeng'.