Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Headline

Enam Pengusaha Komputer Jateng Gulung Tikar

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada perdagangan Senin (24/8), masih tertekan. Rupiah kembali melemah hingga level psikologis 14.000.

shutterstock
Ilustrasi - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG -- Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada perdagangan Senin (24/8), masih tertekan. Rupiah kembali melemah hingga level psikologis 14.000.

Senin sore meski sempat menguat, mata uang Garuda kembali terhempas tak berdaya terhadap dolar AS. Rupiah tersungkur di kisaran Rp 14.049 dolar AS atau turun 0,78 persen.

Kondisi demikian dikeluhkan pelaku industri yang sebagian besar produknya impor. Satu di antaranya pengusaha komputer.

Ketua Apkomindo Jateng Edi Joko Kiswanto mengatakan memasuki awal Agustus ini pihaknya sempat mengira telah menerima angin segar. Permintaan komputer mulai membaik, namun memasuki akhir bulan ini ujian berat kembali menghampirinya.

"Barang-barang impor saya prediksi pastinya akan ikut naik dengan menguatnya dollar, terutama komputer tapi belum bisa saya pastikan berapa kenaikannya. Padahal dua minggu lalu pasar mulai baik, kami kira tren positif itu akan berlanjut tapi nampaknya akan lesu lagi," keluhnya.

Menurut Joko, kondisi pelemahan ini terjadi sejak memasuki awal tahun. Saat ini, sebanyak 80 persen pengusaha komputer yang tergabung dalam keanggotannya secara manajemen sudah tidak menerima untung melainkan terus mengalami kerugian.

Bahkan sejak tahun ini, berdasarkan catatannya dari 125 anggota Apkomindo Jateng, enam di antaranya sudah gulung tikar akibat tidak mampu lagi menahan gejolak ekonomi yang terjadi.

"80 persen teman-teman pengusaha komputer terus tombok. Pertanyaannya sampai kapan kas mereka untuk tombok bakal bertahan. Bahkan ada beberapa yang sudah mengontrakkan lapak usahanya kepada pihak lain untuk usaha lain," ujar pemilik lapak Sadhana Komputer itu.

Harga barang elektronik naik 5 persen

Managing Director Superstore Global Elektronik Semarang, Gouw Andy Siswanto mengungkapkan pelemahan rupiah terhadap dollar berimbas pada harga barang elektronik.

Andy mengatakan yang terkena dampak adalah barang elektronik impor secara built-up. Harga barang tersebut diprediksi naik 3 sampai 5 persen.

Namun industri elektronik yang sudah memiliki pabrik di Indonesia, lanjut Andy dampaknya akan terasa 3 bulan ke depan karena pada umumnya mereka sudah memiliki stok komponen impor sebelum dollar AS melambung.

"Minggu lalu tercatat di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Rp. 13.747 per dollar AS. Posisi ini melemah bila dibandingkan dengan bulan lalu. Karena itu impotir mulai mengurungkan niat impor produk elektronik built-up, akibatnya produk audio-video impor barangnya menjadi langka, beberapa model stok barang terbatas," jelasnya, Senin (24/8)

Menurut Andi meskipun dolar mulai mencekik rupiah, beragam perangkat elektronik home appliances dan small appliances harganya masih stabil. Bahkan beberapa merek Jepang dan Korea Selatan memberikan potongan harga berupa cashback dan kemudahan pembayaran dengan kartu kredit cicilan 0 persen hingga 24 bulan.

Sedangkan perusahaan pembiayaan kredit elektronik bisa kredit dengan program instant approval tanpa kartu kredit.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Tags
rupiah
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved