Patung Pangeran Diponegoro Kembali di Cat Hitam
Meski kembali polos, namun masih ada dua warna putih di mata Pageran Diponegoro, mata kuda, serta gigi kuda.
Penulis: rival al manaf | Editor: Catur waskito Edy
Sebagai panglima perang, Diponegoro dikenal memiliki banyak kuda, dua di antaranya yang terbilang terkenal yakni Kiai Gentayu dan Kiai Wijaya Krisna. Kiai Gentayu merupakan kuda hitam dengan warna putih di ujung keempat kakinya, sedangkan Kyai Wijaya Krisna adalah kuda putih mulus.
Dalam lukisan berjudul "Diponegoro Memimpin Pertempuran" karya pelukis legendaris Basuki Abdullah, Diponegoro juga digambarkan menunggang kuda berwarna hitam dengan warna putih di ujung keempat kakinya. Karya ini digarap pada tahun 1940 dengan ukuran 150 X 120 sentimeter menggunakan media cat minyak di atas kanvas.
Warna kuda kesukaan Diponegoro juga muncul pada novel Pangeran Diponegoro, Menggagas Ratu Adil karya Remy Sylado. Pada novel terbitan Tiga Serangkai pada tahun 2007 digambarkan, Ontowiryo atau Diponegoro muda tidak suka pada kuda berwarna terang.
"Saya tidak suka dengan kuda yang berwarna kekuningan begitu," kata Ontowiryo, saat berlatih naik kuda dengan sang paman, Pangeran Ngabehi Joyokusumo. (val/gpe/amp)