Smart Election
Anggota Panwaslu Dihajar Setelah Tertibkan Bahan Kampanye
Pak Antono yang mengancam saya untuk membakar rumah. Dia juga mengancam memecat saya, dan menyuruh untuk mengembalikan honornya
Penulis: raka f pujangga | Editor: Catur waskito Edy
PEKALONGAN, TRIBUNJATENG.COM -- Panwascam Bojong, Nur Kholik, Selasa (27/10) melapor ke Polres Pekalongan setelah mendapatkan pelakuan tidak menyenangkan dari pendukung paslon nomor urut 2 Pilkada Kabupaten Pekalongan, Asip-Arini. "Ada tiga poin yang kami laporkan ke Polres Pekalongan," kata Kholik, Selasa (27/10).
Poin pertama, pemukulan tim pendukung paslon nomor urut 2 kepada Nur Kholik yang terjadi di Gang Sekar Asri, Desa Bojong Wetan, RT VI RW4, Kecamatan Bojong , Kabupaten Pekalongan, Jumat (23/10) malam.
Setelah itu Kholik melakukan visum ke RSUD Kajen di Karanganyar, Kabupaten Pekalongan, Sabtu (24/10), sekitar pukul 03.00. "Mata saya sebelah kiri dipukul, lalu saya visum saat itu juga," kata dia.
Poin kedua, yakni penghinaan oleh pendukung paslon nomor urut 2 yang menuduh Kholik dalam kondisi mabuk. "Saya dituduh mabuk-mabuk, lalu juga dituduh tidak netral," kata dia.
Kemudian poin ketiga, yakni ancaman dari Bupati Pekalongan Amat Antono akan membakar rumah panwaslu.
Menurut Kholik saat itu Amat ada di lokasi kejadian. Seperti diketahui, Bupati Pekalongan, merupakan suami dari calon Wakil Bupati, Arini Harimurti.
"Pak Antono yang mengancam saya untuk membakar rumah. Dia juga mengancam memecat saya, dan menyuruh untuk mengembalikan honornya," kata dia.
Pengeroyokan tim pendukung paslon nomor urut 2 kepada anggota Panwascam Bojong, Nur Kholik, berawal dari pencopotan bahan kampanye.
Nur Kholik mencopot bahan kampanye yang berada di sembarang tempat, Jumat (23/10).
Beberapa tempat yang tidak boleh ditempel bahan kampanye di antaranya yakni tempat ibadah, sekolah, dan balai desa.
"Saat kami melakukan penyisiran itu memang paslon nomor urut 1 yang paling banyak di daerah Sumurwatu," katanya.
Namun, setelah pencopotan berlanjut ke Gang Sekar Asri Desa Bojong Wetan, RT 06 RW 04, Kecamatan Bojong , Kabupaten Pekalongan, bahan kampanye yang lebih banyak diturunkan, yakni paslon nomor urut 2. Pendukung paslon yang tidak terima, kemudian bersitegang dengan panwaslu.
Kholik dikeroyok hingga mata sebelah kirinya lebam, kemudian mendapatkan ancaman rumahnya akan dibakar.
"Kami hanya pengawas yang bekerja sesuai aturan. Jangan sampai kejadian ini membuat panwas menjadi takut untuk bekerja maksimal," jelas Kholik.
Anggota Panwaslu Kabupaten Pekalongan datang ke Polres Pekalongan Selasa (27/10), sekitar pukul 14.00.