Sirkuit Sentul Buatan Tommy Soeharto Aspalnya Tak Semulus Saat Rossi Juara
Sirkuit Sentul Buatan Tommy Soeharto Aspalnya Tak Semulus Saat Rossi Juara
TRIBUNJATENG.COM - Aspal rusak dan bergelombang tampak di beberapa titik lintasan Sirkuit Sentul. Pit wall berwarna biru pada sirkuit megah tersebut juga tampak kusam lantaran banyaknya cat terkelupas.
Tribun penonton pun tampak berdebu dan cat warna merah menjadi kusam. Pagar setinggi 2,5 meter yang dikelilingi rumput menjulang, kini dengan mudahnya dapat dipanjat anak-anak yang ingin melihat latihan balapan di sirkuit yang dibangun Tommy Soeharto tersebut.
Kondisi tak terurusnya Sirkuit Sentul, Bogor ini kontras sekali jika dibandingkan tahun 1996/1997. Ketika itu Soeharto masih berkuasa dan Tommy menjadikan sirkuit ini sebagai ajang balapan motor dan mobil kelas dunia.
Bahkan, Sirkuit Sentul pernah dipakai ajang balap MotoGP 1996 dan 1997. Saat itu pebalap sekelas Michael Doohan dan Max Biaggi sempat merasakan manisnya menjadi juara di sirkuit kebanggaan tanah air ini.
Tak ketinggalan, pebalap juara dunia Valentino Rossi pernah merasakan indahnya bersanding di podium Sirkuit Sentul tahun 1997. Rossi yang saat itu masih berumur 18 tahun menjadi yang tercepat di Sirkuit Sentul, setelah menyisihkan saingannya Noboru Ueda dan Tomomi Makoto.
Kemenangan di Sirkuit Sentul menjadi kemenangan terakhir Rossi pada rangkaian ajang MotoGP musim 1997. Kemenangan tersebut juga mengukuhkan dirinya sebagai juara dunia MotoGP kelas 125 cc, untuk pertama kalinya sepanjang karier Rossi.
Pada 2017 nanti, ada kemungkinan Rossi akan bereuni dengan sirkuit yang pernah berjasa besar mengantar kariernya tersebut. Sirkuit Sentul akan kembali menggelar ajang MotoGP setelah Indonesia ditunjuk sebagai tuan rumah pada 2017. (tribunjateng/cetak)