Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Sofyan Rela Tidur di Tanah untuk Film yang Disutradarainya

Sofyan Rela Tidur di Tanah untuk Film yang Disutradarainya

Penulis: asti widiyasari | Editor: iswidodo
youtube
ilustrasi permainan tradisional BENTHIK atau Bentik 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Asti Amalina

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Sofyan Budi Hartanto (28) rela jika harus sampai tidur di tanah lantaran proses pembuatan film pendek yang disutradarainya. Namun perjuangannya itu membuahkan hasil yang sesuai harapannya.

"Saya menyutradai dan ide cerita film berjudul Cahaya Dalam Bentik," ujar Sofyan. Ia bercerita bahwa film tersebut menggambarkan permainan tradisional "bentik".

"Bentik sendiri memiliki arti benturan," ucap mahasiswa D3 Broadcasting itu. Ia ingin orang tidak melupakan permainan tradisional mereka. Dengan mengambil tema permainan tradisional bentik itu ia ingin menceritakan sebuah benturan kerasnya kehidupan dan dapat memahami arti permainan tersebut dalam kehidupan.

Pada hari ini Rabu (16/12/15), film yang disutradarainya itu mendapatkan penghargaan yang diberikan oleh program studi Broadcasting bersama SPFI (Seni Peran Film Indonesia) Udinus. Bertempat di studio Broadcasting, gedung B lantai 5 Udinus, pemutaran lima film terbaik ini diikuti oleh puluhan mahasiswa Broadcasting dan Ilmu Komunikasi. Kelima film tersebut berjudul Kata Tanpa Nada, Sejengkal dari Langit, Macan Kurung, Cahaya Dalam Bentik, dan Celah.

Sofyan senang film yang disutradarainya itu mendapatkan apresiasi dari penonton dan para juri. Dari lima film tersebut, film berjudul Cahaya Dalam Bentik menjadi film yang paling banyak menarik pujian dari tim penilai. Salah satunya adalah Agus Triyono, SSos, MSi, dosen yang juga menjabat kepala Humas Udinus ini mengungkapkan momentum yang diperoleh dari film Cahaya Dalam Bentik ini sangat bagus, karena menceritakan tentang seorang anak yang kecanduan bermain game sehingga lupa akan kewajiban untuk belajar.

Selain itu, pesan moral yang disampaikan dalam melestarikan permainan tradisional bentik juga dinilai sangat luar biasa. Hal ini mengingat sekarang tidak banyak anak-anak yang mengetahui permainan bentik. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved