Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Outlook 2016

Hendrar Prihadi: Saya Sudah Intip Anggaran 2016

Hendrar Prihadi: Saya Sudah Intip Anggaran 2016

Penulis: galih permadi | Editor: iswidodo
zoom-inlihat foto Hendrar Prihadi: Saya Sudah Intip Anggaran 2016
tribunjateng/galih permadi
Hendrar Prihadi: Saya Sudah Intip Anggaran 2016

TRIBUNJATENG.COM - Tinggal selangkah lagi, Hendrar Prihadi kembali memimpin Kota Semarang. KPU Kota Semarang telah menetapkan pasangan Hendi, demikian sapaan akrabnya, bersama pasangannya, Hevearita Gunaryanti Rahayu, sebagai wali kota dan wakil wali kota terpilih periode 2015-2015.

Secara meyakinkan, Hendi-Ita meraup suara 320.745 suara atau 46,36 persen, mengungguli dua pasangan lainnya, Soemarmo HS-Zuber Safawi dan Sigit Ibnugroho Sarasprono-Agus Sutyoso.

Kepada wartawan Tribun Jateng, Galih Permadi, yang mewawancarai di kediamannya, Jalan Lempongsari Raya Nomor 372 Semarang, Hendi mengaku telah menyiapkan sejumlah langkah untuk menjadikan Kota Semarang lebih hebat, sesuai jargon kampanye yang diusungnya pada Pemilihan Wali Kota (Pilwakot) lalu. Berikut ini petikan wawancaranya.

Selamat Mas Hendi atas kemenangan meyakinkan pada Pemilihan Wali Kota Semarang 2015?
Ya, matur nuwun. Alhamdulillah sekali lagi saya bersyukur kepada Allah artinya kerja keras, kekompakan, dan semangat seluruh tim baik partai pengusung atau sukarelawan untuk menyakinkan masyarakat memilih nomor dua, Hendi-Ita, berhasil. Jadi, kami selalu bersyukur dan matur nuwun kepada seluruh warga Kota Semarang, kemenangan kita adalah kemenangan rakyat Kota Semarang.
Lebih penting sekarang adalah bagaimana kita bersama-sama bergerak untuk mewujudkan Kota Semarang lebih baik dan lebih hebat. Dan mengatasi problem-problem di Kota Semarang secara bersama-sama.

Pilwakot Semarang 2015 berjalan relatif mulus, bagaimana tanggapan Anda?
Pengalaman-pengalaman Pilwakot Semarang bisa sebagai sebuah pijakan. Jadi, penyelenggara Pemilu, yaitu KPU, wasitnya, yakni Panwaslu, dan seluruh stakeholder lain di Kota Semarang, mereka sangat menyadari bahwa Pilwakot hanyalah sebuah sistem demokrasi bangsa kita untuk memilih pemimpin atau wali kotanya. Dengan langkah yang objektif, netral, dan juga berorientasi kepada sebuah hal, yaitu bagaimana memilih pemimpin secara adil, bijaksana, langsung, umum, bebas, dan rahasia ini, alhamdulillah bisa berjalan lancar dan baik. Warga Kota Semarang sangat memahami beberapa pandangan-pandangan terhadap pilihan calon ataupun terkait pandangan sedikit kekeliruan di berbagai TPS bisa segera diredam dengan tujuan lebih baik dengan membangun Semarang lebih hebat.

Ada beberapa ketegangan atau persoalan yang sempat muncul dalam rangkaian Pilwakot, bagaimana Anda menyikapinya?
Saya rasa wajar. Namanya pilihan kepala daerah atau Pilwakot ini semua calon ingin menang. Di tingkatan calon, tentu saja kita berupaya untuk bisa mengajak para pendukung maupun di luar pendukung untuk supaya kemudian bersikap bijak dan negarawan bahwa kegiatan Pemilu ini sudah selesai dilaksanakan. Tapi, tidak kalah penting bagaimana kemudian unsur-unsur terkait dalam persoalan tersebut Panwaslu, KPU, atau Gakumdu bisa cepat tuntas menyelesaikan persoalan-persoalan tersebut.
Aturan dan regulasi sudah ada, kami sebagai pasangan calon maupun warga Kota Semarang tinggal menunggu hasil dari proses tersebut. Kalaupun rekapitulasinya sudah disahkan, kemudian tanggal 22 Desember wali kota dan wakil terpilih ditetapkan oleh KPU, semua pihak harus bisa saling menghormati hasil tersebut.

Setelah Pilkada selesai, menurut Anda, bagaimana sebaiknya masyarakat Kota Semarang menyikapi hasilnya?
Pertama, menghormati hasil keputusan dari penyelenggara Pilwakot, yakni KPU. Kemudian bersama-sama merapat kembali dalam satu kesatuan keluarga besar warga Kota Semarang.
Problem di Semarang sudah sedemikian kompleks, mulai rob banjir ini sudah mulai musim hujan. Jalan-jalan yang saat ini sedang dalam tahap penyelesaian di Pemkot Semarang karena akhir anggaran atau mungkin kemiskinan dan pengangguran yang segera harus disikapi, apalagi ekonomi bangsa sedang turun. Perlu kerja bersama-sama kemudian kita ciptakan terobosan-terobosan untuk mengatasi problem di Kota Semarang. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved