Tribunjateng Hari ini
Albert Kejar Peluang Kerja Baru, Maxride Semarang Catat Pelamar Driver Bajaj Sudah Ada Daftar Tunggu
Angkutan umum online dengan jenis bajaj beroperasi di jalanan Kota Semarang.
Penulis: Moh Anhar | Editor: M Syofri Kurniawan
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Albert (24), warga Semarang Timur dengan motor roda tiga berbak terbuka yang terparkir di sebuah ruko di Jalan Pedurungan Kidul mencoba peruntungan untuk mendaftar sopir bajaj.
“Kalau dapat order, paling angkut pindahan kos, kontrakan, atau motor mogok. Sebulan itu cuma dapat 3-4 kali. Penghasilannya enggak tentu, kadang Rp200 ribu, kadang Rp300 ribu,” cerita Albert kepada TribunJateng.com, beberapa waktu lalu.
Pemuda yang juga sebagai ojek online itu, curhat bahwa penghasilan tak menentu membuatnya kerap kebingungan.

Usianya masih muda, baru 24 tahun, tapi kebutuhan sehari-hari semakin besar. Dia pun sempat berpikir mencari pekerjaan lain.
Namun, dengan latar belakangnya yang sudah terbiasa mengendarai kendaraan roda tiga, Albert tak punya banyak pilihan.
Harapan baru datang ketika ia mendengar kabar ada angkutan bemo atau populer dengan sebutan bajai mulai beroperasi di Semarang melalui aplikasi Maxride.
Sejak 17 September lalu, kendaraan khas tiga roda itu memang terlihat mengaspal di Kota Lumpia.
Baca juga: Siapkan Pendidikan Inklusif dan Adaptif, Pemkot Semarang Usulkan Raperda Penyelenggaraan Pendidikan
“Awalnya ikut-ikutan teman yang mengajak daftar. Katanya, bajaj ini sedang buka di Semarang. Saya pikir, ya sudah, saya coba. Siapa tahu bisa lebih stabil penghasilannya,” tutur Albert dengan nada penuh semangat.
Penanggung jawab Maxride Semarang, Siva Gesita, mengatakan, kehadiran bajaj merah memang tidak hanya ditujukan sebagai alternatif transportasi, tetapi juga membuka kesempatan ekonomi bagi warga seperti Albert.
“Salah satu tujuan kami hadir di Semarang adalah membuka lapangan kerja baru,” ungkap Siva.
Menurut Siva, sejak resmi diluncurkan, minat masyarakat untuk menjadi mitra pengemudi cukup tinggi.
Bahkan beberapa sudah masuk daftar tunggu.
“Dari sisi pengguna juga responsnya baik. Banyak yang merasa bajai lebih nyaman kalau membawa belanjaan atau bepergian bersama anak kecil,” tambahnya.
Menurutnya, pengalaman ini mengingatkan pada saat Maxride pertama kali hadir di Yogyakarta.
Di kota pelajar itu, bajaj awalnya juga dianggap unik dan berbeda.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.