Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Ledakan Sarinah

Bachrun Naim Di Mata Keluarga Sri Lestari, Gadis Yang Dilarikannya

Munculnya nama Naim membuat keluarga Siti Lestari di Demak bereaksi keras. Sudomo, kakak kandung Siti, menyayangkan sikap Densus 88 yang kurang optima

KOMPAS.com
Bachrum Naim 

Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian mengatakan, otak di balik serangan mengarah ke sosok Bahrun Naim. Ia ingin mengembangkan Khatibah Nusantara, jaringan ISIS di Indonesia.

Bahrun Naim sudah pernah keluar masuk penjara pada tahun 2011 dan tahun 2014. Setelah bebas dari penjara, Bachrun Naim kembali bergerak. Belakangan ia diketahui bergabung dengan kelompok ISIS.

Luhut mengatakan, meski pergerakan Bachrun membentuk Khatibah Nusantara baru terdengar, namun sepak terjangnya dan ISIS yang dikembangkan di Asia Tenggara, patut diwaspadai.

"Beberapa tokoh-tokohnya kan kita sudah dapat, tapi kan tidak semua karena kemarin mereka bubar waktu Desember akhir. tapi ternyata mereka konsolidasi lagi," jelas Luhut.

Tito Karnavian menjelaskan motif dari penyerangan karena adanya persaingan merebutkan kekuasaan untuk menguasai jaringan ISIS di Asia Tenggara.

"Jadi Bachrum Naim yang ingin dirikan Kathibah Nusantara di Indonesia. Dia mau jadi leader ISIS di Asia Tenggara. Ada upaya rivalitas, untuk menjadi pemimpin. Di Filipina sudah mendeclare dan mereka bersaing ingin menjadi leadership. Maka, Bachrum Naim lancarkan serangan," terang Tito.

Tito juga mengungkapkan adanya perubahan strategi di internal ISIS. Mereka kini tidak saja melakukan operasi di Siria dan Irak.

"Amirnya, Abubakar Al Bagdadhi meminta untuk melakukan operasi di luar Siria dan Irak. Lalu mereka membuat cabang di dunia, seperti di Eropa, Prancis, Afrika Utara, Turki dan Asia Tenggara. Sel-selnya sudah ada di Thailand, Filipina, Malaysia, Indonesia dan lain-lain," kata Tito.

Tito menjelaskan, Bahrun Naim selama ini juga terlibat komunikasi dengan kelompok Santoso yang berada di dataran tinggi Poso."Dia ada hubungannya dengan kelompok ISIS yang lain. Itu kelompoknya Santoso," ujar Tito. Selama ini, kelompok Santoso sudah berhubungan dengan ISIS.

Hal itu berdasarkan video dari akun Facebook atas nama Muhammad Bahrunnaim Anggih Tamtomo. Video tersebut berisikan ancaman teror yang disampaikan Santoso yang tak lain pemimpin Kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT). (tribunjateng/har/put/tribunnews)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved