Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Ledakan Sarinah

Inilah Kisah Tiga Teroris Sarinah Selama di Kos. Meracik Bom, Tak Sebut Nama, dan Kurang Bayar Kos

Mereka mengaku sebagai pekerja bangunan. Ketiganya adalah Afif alias Sunakim, Dian Juni Kurniadi dan Ahmad Muhazam..

Editor: a prianggoro
tribunjateng/fajar eko nugroho
TERTUTUP - Rumah orangtua terduga teroris bom Sarinah, Dian Juni Kurniadi di Tegal. 

TRIBUNJATENG.COM- Tiga pelaku teror di kawasan Sarinah tinggal bersama dalam satu kamar kost yang disewa seharga Rp 300 ribu selama dua pekan.

Mereka mengaku sebagai pekerja bangunan. Ketiganya adalah Afif alias Sunakim, Dian Juni Kurniadi dan Ahmad Muhazam.

Sehari sebelum aksi bom, ketiganya berada di dalam kamar kontrakan seluas 3x5 meter yang berada di Kampung Sanggrahan, RT 2/3, Kelurahan Meruya Utara, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat. Rabu (13/1) malam, mereka sempat terlihat sibuk membaca sesuatu di dalam kamar.

Dan ternyata, bom yang digunakan untuk meledakkan Starbuck Coffe dan Pos Polisi dirakit di kamar tersebut.

Adalah Matsani (42), pemilik kos yang mengungkap aktifitas peneror yang menewaskan delapan orang termasuk para pelaku. Ketiganya mengontrak di kamar tersebut berkat dipilihkan M Ali (39), juga pelaku teror yang tak lain warga asli setempat.

Ali datang bersama ketiga rekannya sekitar dua pekan lalu. Kepada Matsani, Ali mengatakan bahwa ketiga temannya itu sebagai pekerja bangunan.

"Waktu itu Ali bilang mereka pekerja bangunan. Tapi messnya belum jadi, makanya cari kos dulu. Kemudian Ali juga bilang kalau tiga temannya itu tak akan lama tinggal di kos saya. Sebab begitu mess jadi, mereka pindah," kata Matsani ketika ditemui di rumahnya, Minggu (17/1).

Untuk pembayaran kos, juga dilakukan Ali. Ali membayar ke Matsani hanya sebesar Rp 300.000, karena harga kos sebulan penuh Rp 500.000. Mereka berjanji tinggal di kamar kos yang terletak di lantai dua tersebut selama dua pekan.

Saat ketiganya pertama kali masuk, Matsani mencoba berkenalan dengan mereka. Afif dan Ahmad Muhazam mau menyebutkan namanya. "Tapi, yang Ahmad Muhazam itu mengaku, hanya Ahmad saja namanya," kata Matsani. Kemudian, satu lainnya tak mau menyebutkan namanya.Belakangan diketahui, pria yang disebut Mas tersebut adalah Dian Kurniadi.

Matsani mengaku sempat meminta KTP ketiganya, tetapi tak pernah diberikan.

Di Kamar

Rumah kos itu berada di area pemukiman padat, bertingkat dua, dan bercat hijau. Ketiganya selama dua pekan sebelum melakukan aksi serangan mengisi kamar di lantai dua.

Di lantai tersebut terdapat empa kamar berjejer. Kamar terduga teroris berada di kamar paling pojok.

Pantauan di lokasi pada Minggu (17/1) siang, sisa-sisa barang di kamar masih ada. Ada sebuah tikar berserakan dan kertas-kertas berhamburan. Serta tergeletak pula sebuah botol minyak mesin jahit di lantai. Dari luar tampak tumpukan kain, kipas angin kecil, dua buah kantung plastik, kabel listrik, dan satu buah kasur.

Membaca

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved