Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Ledakan Sarinah

Orangtua Dian Juni Kurniadi: Anak Saya Bukan Teroris, Dia Korban Cuci Otak

Orangtua Dian Juni Kurniadi: Anak Saya Bukan Teroris, Dia Korban Cuci Otak

Penulis: fajar eko nugroho | Editor: iswidodo
zoom-inlihat foto Orangtua Dian Juni Kurniadi: Anak Saya Bukan Teroris, Dia Korban Cuci Otak
tribunjateng/fajar eko nugroho
Orangtua Dian Juni Kurniadi: Anak Saya Bukan Teroris, Dia Korban Cuci Otak. SPANTUK terpampang di pintu masuk Desa Pegirikan Kecamatan Talang kabupaten Tegal.

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Fajar Eko Nugroho

TRIBUNJATENG.COM, TEGAL - Orangtua Dian Juni Kurniadi (25) terduga pelaku teroris pengeboman di Sarinah Thamrin Jakarta Pusat pada Kamis (14/1) lalu, menolak jika puteranya disebut sebagai teroris.

Menurut ayahnya, Putra ketiga pasangan Sutopo (60) dan Rodiyah (50) warga Desa Pegirikan RT 27 RW 07 Kecamatan Talang Kabupaten Tegal ini hanya sebagai korban cuci otak oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.

"Anak saya itu lugu, saya yakin dan menjamin Dian tidak pernah punya niat melakukan hal semacam itu apalagi terjerumus ke aksi terorisme. Makanya saya menolak jika anak saya dikatakan sebagai teroris. Saya tegaskan lagi dia hanya korban cuci otak saja," ujar Sutopo saat ditemui dikediamanya, Selasa (19/1/2016).

Ia membeberkan, jika Dian lakukan aksi terorisme itu lantaran telah dicuci otak dan dipengaruhi oleh Ali Mahmudin (39) warga Desa Langgen Kecamatan Talang. (Warga Pegirikan heboh adanya spanduk larangan Teroris Hidup di Desa Itu)

Ali sendiri telah ditangkap oleh tim Densus 88 AT di kediamanya bersama seorang terduga teroris lainya Fahrudin, sehari setelah aksi pengeboman oleh sekelompok teroris di Jakarta. "Saya yakin pak Ali yang mencuci otak dan mempengaruhi anak saya terjerumus ke aksi terorisme. Karena anak saya sering kali berada di rumah dia berhari-hari sejak bulan Desember 2015 lalu," ungkapnya.

Sebab, terakhir kali Dian meninggalkan rumahnya pada tanggal 8 Desember 2015 dan memilih tinggal di rumah Ali selama beberapa hari, sebelum berangkat ke Jakarta. "Dulu terakhir kali Dian pergi dari rumah pada tanggal 8 Desember 2015 lalu, dia bawa sepeda motor dan ternyata menuju ke rumah Ali," imbuhnya.

Sutopo menyebut, perkenalan Dian dengan Ali dimulai saat putranya itu berkenalan melalui media sosial facebook sekitar bulan November 2015 lalu. Saat itu, Dian masih bekerja di sebuah peternakan di Kabupaten Sampit Kalimantan Barat. (Baca selengkapnya di koran tribun edisi cetak tanggal 20 Januari 2016).


Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved