Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Klenteng di Grobogan Berhias Jelang Imlek

Belasan umat Konghucu yang berdomisili di wilayah Purwodadi turut berdatangan membantu mempercantik Klenteng

Penulis: puthut dwi putranto | Editor: muslimah
tribunjateng/puthut dwi putranto
Parjoko (70) membersihkan sudut demi sudut ruangan Klenteng Tri Dharma Hok An Bio, Purwodadi, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Rabu (3/2/2016). 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Puthut Dwi Putranto

TRIBUNJATENG.COM, GROBOGAN - Parjoko (70) nampak serius membersihkan sudut demi sudut ruangan Kelenteng Tri Dharma Hok An Bio, Purwodadi, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Rabu (3/2/2016).

Tangan Penjaga Klenteng atau 'Bio Kong' ini terlihat begitu fasih menjamas satu persatu bagian yang ada di dalam tempat ibadah umat Konghucu itu. Membuang debu yang menempel pada ornamen, peralatan sembahyang, altar maupun mencuci rupang (patung dewa-dewi).

Tak hanya Parjoko , hari ini belasan umat Konghucu yang berdomisili di wilayah Purwodadi juga turut berdatangan membantu mempercantik Klenteng. Langkah yang mereka lakukan ini dalam rangka menyambut perayaan Tahun Baru Imlek 2567.

Parjoko yang sudah sembilan tahun menjaga Klenteng Tri Dharma Hok An Bio mengaku senang melakoni pekerjaannya meski harus terpisah jauh dengan keluarga yang ada di Boyolali. Upah yang dia terima sebesar Rp 780 Ribu setiap bulannya dirasanya sudah cukup untuk menyambung hidup.

"Setiap bulan saya juga dapat jatah beras 10 kilogram. Semua saya kumpulkan dan setiap empat bulan sekali saya pulang ke kampung. Semua harus disyukuri. Toh kalau menjelang imlek, saya juga dapat banyak angpau," kata Bapak tiga anak ini.

Di hari suci umat Tionghoa ini, Parjoko yang merupakan warga Boyolali ini hanya berharap agar kerukunan umat manusia di Bumi semakin terkendali. " Terutama saya berharap Indonesia semakin lebih baik lagi. Tak ada kisruh dimanapun," pungkasnya.

Menurut Ketua Klenteng Hok An Bio, Budi Santoso, tradisi seperti ini rutin dilakukan menjelang Imlek. Rupang yang telah disucikan ini adalah bentuk penghormatan umat Konghucu terhadap dewa-dewi.

"Menjelang imlek seperti ini, kami percaya para dewa-dewi naik ke langit. Sehingga kami membersihkannya. Jadi ketika para suci ini kembali ke bumi yakni pada sembahyang hari keempat setelah Imlek atau Cia Gwee Cee Shi, semuanya sudah dibersihkan, " kata Budi kepada Tribun Jateng.

Dikatakan Budi, tak ada catatan pasti kapan Klenteng yang ada di pusat Kota Purwodadi ini berdiri. Hanya saja, dari penuturan Bapak tiga anak ini, Klenteng Hok An Bio sudah ada sejak ratusan tahun silam.

"Saya sudah puluhan tahun ini mengurus Klenteng ini. Dari cerita turun temurun, kelenteng ini sudah ratusan tahun berdiri. Lihat aja bentuk bangunannya, " kata Budi. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved