Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Operasi Patuh Candi

Dari Pelat Mobil Diganti Hingga Logo dan Pasang Rotator

Sang pengemudi mobil Toyota Avanza warna putih berpelat nomor H 4 YU itupun diinterogasi. Usut punya usut, sejatinya mobil tersebut berpelat merah.

Penulis: muh radlis | Editor: Catur waskito Edy
Tribun Jateng/Muh Radlis
Razia Candi Patuh 

SEMARANG, TRIBUNJATENG.COM -- Satlantas Polrestabes Semarang menggelar Operasi Patuh Candi 2016 di Jalan Dr Cipto, Kota Semarang, Jumat (20/5).

Dalam operasi tersebut, Satlantas Polrestabes Semarang dibantu oleh personel dari Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika Kota Semarang serta Detasemen Polisi Militer Semarang.

Puluhan pengendara, baik roda dua maupun roda empat, terjaring petugas. Mereka tidak memiliki SIM, tidak mengenakan helm, bahkan mengangkut barang melebihi muatan.

Namun, ada satu hal menarik yang memancing perhatian para polisi. Seorang perempuan menggunakan seragam pegawai negeri sipil (PNS) kedapatan mengendarai mobil dengan pelat nomor palsu.

Sang pengemudi mobil Toyota Avanza warna putih berpelat nomor H 4 YU itupun diinterogasi. Usut punya usut, sejatinya mobil tersebut berpelat merah.

Wihantina Rahayu, nama perempuan si pembawa mobil Avanza, merupakan PNS yang bertugas di Dinas Pendidikan Kota Semarang. Ketika polisi akan menilang, ia menolak keras.

Malah, ia kemudian menelpon suaminya yang diduga juga bekerja sebagai PNS di lingkungan Pemerintah Kota Semarang. Polisi bergeming. Wihantina Rahayu tetap ditilang.

"Ini mobil suami saya. Saya tidak tahu, ini mobil dinas atau bukan," tuturnya.

Copot Rotator

Selain PNS yang memalsukan pelat nomor kendaraan, pada Operasi Patuh Candi 2016 di Jalan Dr Cipto, petugas gabungan juga menghentikan laju roda empat jenis jip warna hitam H 9332 C. Alasannya, mobil itu dipasangi lampu rotator
Pengemudi jip, yang diketahui bernama Johan Budiman, warga Jalan Purwosari, Rejosari, Kota Semarang, pun lantas turun. Sejurus kemudian, ia membentak para wartawan yang bertugas meliput operasi tersebut.

"Mau apa kalian? Ngapain kalian foto-foto?," gertak Johan Budiman. Tak ingin berujung keributan, petugas segera meredakan ketegangan.

Ternyata, jip yang ia kendarai tak hanya dipasangi lampu rotator, tetapi di bagian pelat nomor juga terdapat stiker logo Garuda bertuliskan "RI". Polisi langsung meminta kepada Johan supaya mencopotnya.

"Semua pelanggar kami tilang, termasuk pengemudi jip yang dipasangi lampu rotator dan stiker logo Garuda," kata Kasat Lantas Polrestabes Semarang, AKBP Catur Gatot Efendi.

Ia menyatakan, petugas bakal menindak tegas semua pelanggar lalu lintas yang terjaring Operasi Patuh Candi 2016. "Ada 11 item yang menjadi prioritas. Di antaranya berkendara zig-zag, tidak menggunakan helm, membawa barang dengan muatan berlebih, serta balapan liar," tandasnya. (lyz)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved