KREATIF, Daun Nangka pun Bisa Jadi Kostum Anak-anak Pucanggading Tampil di Festival Semarangan
KREATIF, Daun Nangka pun Bisa Jadi Kostum Anak-anak Pucanggading Tampil di Festival Semarangan
Penulis: khoirul muzaki | Editor: iswidodo
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Khoirul Muzakki
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG- Puluhan bocah berlenggak-lenggok di atas panggung Tribun Jateng Festival Mranggen, lapangan Pucang Indah, Batursari Mranggen, Demak, Sabtu (21/05).
Mereka adalah anak anak warga RW 2 Kelurahan Batursari yang membawakan tarian tradisional Jaranan. "Motivasi kami ikut acara ini untuk melatih mental anak agar berani dan percaya diri menunjukkan potensi mereka di atas panggung," kata Wahyu Puji Lestari pendamping tari, Sabtu (21/05).
Kostum tari para bocah ini pun unik. Mereka memanfaatkan daun nangka untuk selempang kostum. Wahyu mengaku, pemanfaatan daun sekaligus mengajarkan kesederhanaan pada anak-anak agar bisa memanfaatkan potensi alam sekitar untuk kebutuhan mereka. "Karena temanya tradisional, kostum juga kita upayakan tradisional agar mereka menghargai potensi lokal,"katanya.
Wahyu mengapresiasi pemilihan tema dolanan tradisional pada pentas seni dalam festival ini. Menurut dia, dolanan tradisional anak yang memuat kearifan lokal perlu digaungkan kembali. Ia pun prihatin melihat kecenderungan anak dan remaja saat ini yang lebih menyukai permainan modern dan alergi terhadap dolanan tradisional. "ABG sekarang lebih menyukai permainan modern, seperti break dance dan cheerleader. Padahal tarian tradisional lebih mengandung pesan moral dan sejarah,"katanya. (*)