Operasi Patuh Candi
Baru Delapan Hari, Satlantas Polres Semarang Sudah Tilang 2.249 Pelanggar
Baru Delapan Hari, Satlantas Polres Semarang Sudah Tilang 2.249 Pelanggar
Penulis: deni setiawan | Editor: iswidodo
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Deni Setiawan
TRIBUNJATENG.COM, SALATIGA - Baru delapan hari atau sejak Senin (16/5/2016) kemarin menjalankan Operasi Patuh Candi 2016, Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Semarang, sebanyak 2.249 pelanggar yang terpaksa diberi surat tilang di wilayah hukumnya.
“Dari ribuan pelanggar lalu lintas tersebut, mayoritas pelanggar adalah pelajar yang didasarkan pada status pekerjaan, meliputi pegawai negeri sipil (PNS), karyawan swasta, mahasiswa, pelajar, sopir, dan pekerjaan lain seperti wiraswasta hingga pekerja lepas,” jelas Kasatlantas Polres Semarang AKP Dwi Nugroho kepada Tribun Jateng, Senin (23/5/2016).
Secara rinci dari data itu, lanjutnya, sekitar 607 pelanggar adalah pelajar. Lalu untuk kategori mahasiswa sekitar 427 pelanggar, 337 pelanggar adalah karyawan swasta, 337 pelanggar yakni profesi sopir, dan 90 pelanggar merupakan PNS. Sisanya sekitar 450 pelanggar yakni di kategori pekerjaan lainnya. Dari berbagai tindak pelanggaran lalu lintas mayoritas yakni tidak dilengkapi alat pengaman berkendara seperti helm serta tidak dilengkapi surat-surat berkendara.
“Pelajar misalnya, terpaksa kami tilang karena saat menggunakan sepeda motor tidak menggunakan helm. Lalu di saat ada operasi, mereka belum memiliki surat izin mengemudi (SIM) dan tidak membawa surat tanda nomor kendaraan (STNK). Melihat kondisi di lapangan, ini butuh kesadaran dan para orangtua dalam mengawasi anak-anaknya. Untuk operasi ini, tinggal lima hari lagi atau berakhir pada Minggu (29/5/2016) mendatang,” ucapnya.
Dia menambahkan, secara umum yang menjadi tujuan dari pelaksanaan Operasi Patuh Candi 2016 ini adalah diharapkan dapat semakin membangun kesadaran masyarakat dalam berkendara atau tertib berlalu lintas. Apabila hal itu dapat tercapai, setidaknya pula dapat menurunkan angka kecelakaan di jalan.
“Kami secara intensif dan bertahap juga melaksanakan sosialisasi sekaligus edukasi di berbagai kesempatan, tak terkecuali di sekolah-sekolah. Dalam operasi yang tinggal beberapa hari ke depan ini, pun tidak akan tebar pilih. Kami akan lebih intensif lagi agar warga pemilik kendaraan atau pengendara bisa semakin sadar, tertib berlalu lintas,” jelasnya. (*)