Dosen Unissula Diduga Aniaya Dokter
Unissula Semarang Masih Bungkam Soal Kasus Dugaan Dosen Aniaya Dokter di RSI Sultan Agung
Kasus dugaan kekerasan yang dialami dokter RSI Sultan Agung Semarang karena amarah oknum dosen Fakultas Hukum Unissula Semarang masih misteri.
Penulis: Raf | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kasus dugaan kekerasan yang dialami dokter RSI Sultan Agung Semarang karena amarah oknum dosen Fakultas Hukum Unissula Semarang masih misteri.
Universitas Sultan Agung dan pihak rumah sakit pun masih belum bersedia berkomentar.
Dari informasi tersebut, Tribun Jateng mencoba untuk menghubungi pihak Humas Universitas Sultan Agung, Setiawan W.
Baca juga: Penyebab Oknum Dosen Unissula Diduga Aniaya Dokter, Disebut Minta Perlakuan Khusus
"Saya masih belum tahu, masih menunggu petunjuk pimpinan. Kalau saya tahu dari Instagram," ujarnya saat dihubungi Tribunjateng, Minggu (7/9/2025).
"Belum ada pernyataan resmi atau klarifikasi dari yang bersangkutan,"
"Mungkin nunggu besok, saya menunggu konfirmasi dari pimpinan," jelasnya.

Viral di Medsos
Viral di jejaring media sosial, dugaan kekerasan terhadap tenaga kesehatan di RSI Sultan Agung Semarang yang diduga dilakukan oleh seorang oknum dosen Fakultas Hukum asal Unissula.
Pada postingan tersebut memperlihatkan video teriakan histeris dan umpatan dari dalam ruangan.
Diketahui dari video tersebut merupakan oknum dosen asal Unissula Semarang marah dan mengumpat kepada dokter anastesi, menggunakan kata-kata kasar.
Pada postingan itu disebutkan oknum tersebut berteriak akan membakar RSI.
Membersamai video tersebut terdapat tangkapan layar percakapan yang beredar di media sosial mengungkap dugaan insiden tersebut.
Dalam percakapan tersebut disebutkan, oknum dosen yang diketahui sering melakukan kontrol rutin disebut-sebut memiliki kebiasaan meminta perlakuan khusus.
Dia dikabarkan tidak mau menunggu antrean dokter dan selalu ingin dilayani lebih dahulu.
Bahkan, dalam salah satu momen, pakaian seorang dokter diduga sampai ditarik dan dicakar.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.