Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Petugas Gabungan Razia 16 Hotel di Kudus, Ini Hasilnya!

60 personel petugas gabungan, dari Polres dan Satpol PP Kudus, menggelar razia penyakit masyarakat (pekat), Rabu (8/6/2016).

Penulis: yayan isro roziki | Editor: rustam aji
tribun jateng/ yayan isro roziki
Petugas memeriksa identitas tamu yang menginap di sebuha hotel, yang tak jauh dari kawasan terminal bus wisata di Bakalan Krapyak, Kudus, Rabu (8/6/2016). 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Yayan Isro' Roziki

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - 60 personel petugas gabungan, dari Polres dan Satpol PP Kudus, menggelar razia penyakit masyarakat (pekat), Rabu (8/6/2016). Puluhan personel tersebut kemudian dibagi ke dalam enam kelompok.‎

Kelompok pertama langsung bergerak ke arah Jalan Lingkar Tenggara, dan menyasar beberapa hotel yang ada di sana. Sasaran pertama adalah Hotel Kudus Indah, yang memiliki 18 kamar.

Di hotel kelas melati ini, polisi tak mendapat apa pun. Bahkan, dari 18 kamar yang tersedia, tak satu pun yang berpenghuni. Petugas gabungan kemudian bergerak ke beberapa hotel lain, hasilnya sama: nihil.

Petugas gabungan lain, kemudian bergerak ke arah Jalan Lingkar Selatan. Di sana, petugas juga merazia beberapa hotel, yang selama ini ditengarai sebagai ajang mesum.

Hotel yang disambangi petugas antara lain: Hotel Majesty, Hotel Chotin, dan beberapa hotel lainnya. Hasilnya, petugas tak satu pun menemukan pasangan bukan suami - istri, yang sedang berduaan di dalam kamar.

Setelah tak mendapatkan hasil dari total 16 hotel yang dirazia, semua personel kembali ke Mapolres Kudus.

"Mungkin ini razia waktunya terlalu pagi. Besok akan kami gelar razia lagi, dengan tak menutup kemungkinan akan menyasar kos-kosan juga," kata Kasubag Bin Ops Bag Ops Polres Kudus, AKP Subakri.

Disampaikan, pihaknya sebelum ini memang menerima kabar adanya hotel-hotel yang dijadikan tempat mesum. Nyatanya, lanjut dia, saat digelar razia petugas tak menemukan satu pun pasangan tak resmi.

"Katanya, ada juga kafe-kafe yang masih nekat beroperasi, saat semalamm kami keliling razia, tak menemukan satu pun yang buka. Ini kami juga tak menemukan apa pun. Jangan sampai kami dikambinghitamkan, dianggap membiarkan aktivitas yang melanggar hukum," tegas Subakri. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved