Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pekerja Freeport Asal Cilacap Tewas

Tetangga Kenang Pamitan Irawan Ketika di Cilacap, Taufiq: Ngotot Bertemu untuk Meminta Maaf

Kepergian Irawan (46), karyawan Freeport asal Desa Kalisabuk, Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap, menyisakan kisah mendalam bagi kerabatnya.

TRIBUN JATENG/RAYKA DIAH SETIANINGRUM
MENGENANG IRAWAN - Taufiq, tetangga sekaligus kerabat Irawan korban longsor tambang Freeport, Minggu (21/9/2025). Di rumah duka Jalan Mundu RT 04 RW 04, Desa Kalisabuk, Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap, dia berkisah pertemuan terakhirnya dengan Irawan. 

TRIBUNJATENG.COM, CILACAP - Duka kepergian Irawan (46), karyawan Freeport asal Desa Kalisabuk, Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap, masih menyisakan kisah mendalam bagi keluarga dan tetangga.

Muhammad Taufiq Hidayatullah, kerabat sekaligus tetangga dekat Irawan menjadi salah satu orang yang sempat bertemu langsung dengan almarhum beberapa saat sebelum berangkat ke Papua.

Bahkan Irawan terkesan sangat ngotot untuk bertemu dengannya secara langsung.

Baca juga: Duka Kakak Kenang Irawan Korban Tewas Tertimbun Longsor Freeport: Agustus Terakhir Pulang Cilacap

Baca juga: Syamsul Ingin Koperasi Merah Putih Gandeng Pemulung untuk Atasi Sampah di Cilacap

"Beliau telepon saya minta waktu untuk ketemu.'

"Saya jawab cukup lewat WhatsApp atau telepon saja."

"Tapi beliau bilang ‘saya harus ketemu’," kenang Taufiq, Minggu (21/9/2025).

Karena kesibukan di bulan Rabiul Awwal, dia sempat menunda.

Namun pada akhirnya Irawan datang ke rumahnya ba’da ashar.

Kedatangannya bukan sekadar silaturahmi, melainkan sebuah pamitan yang begitu dalam.

"Beliau datang khusus meminta maaf atas segala kesalahan."

"Padahal menurut saya beliau tidak punya salah apa pun, karena tiap bertemu selalu membicarakan hal-hal baik," ujarnya.

Tak hanya itu, Irawan juga sempat meminta doa agar senantiasa diberikan keselamatan selama bekerja.

"Beliau bilang dua hari lagi akan kembali ke Papua dan mohon doa karena tempat kerjanya agak berisiko," tutur Taufiq.

Ketika ditanya apa maksudnya berisiko, almarhum menjawab dengan kalimat yang kini terasa seperti firasat.

"Kalau suatu saat jalan masuk ambruk, longsor, atau tiba-tiba tertutup material, maka sudah selesai," ucapnya saat itu.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved