Mudik Lebaran 2016
Pertamina Kewalahan Atasi Pengecer Liar
Pertamina mengakui tak mampu mengatasi munculnya pengecer yang menjual mahal bahan bakar minyak (BBM) di jalur mudik, beberapa waktu lalu.
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Kemacetan panjang yang terjadi di beberapa ruas tol ketika arus mudik Lebaran menyebabkan banyak kendaraan kehabisan bahan bakar minyak (BBM). Kondisi tersebut ternyata dimanfaatkan para pengecer BBM liar yang menawarkan produknya di pinggiran jalan tol.
Namun, adanya pengecer liar tersebut justru memperburuk keadaan dengan menghembuskan isu stok BBM habis di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
"Dari awal dia jualan, terus hembuskan isu SPBU kosong. Padahal, mereka yang paksa petugas SPBU mengisi jeriken. Saya sudah minta polisi menjaga tapi rupanya polisi disibukan dengan mengatur lalu lintas. Jadi, kami minta yang jaga SPBU biar TNI saja," ujar Direktur Pemasaran PT Pertamina (Persero), Achmad Bambang seusai halal bihalal di kediaman Menteri BUMN Rini Soemarno, Jakarta, Rabu (6/7/2016).
BBM yang dijual dengan harga mahal sangat disesalkan Achmad. Pasalnya, BBM kemasan yang dijual Pertamina saja dijual tetap di harga normal.
"Harga normal, biaya antar tidak kami bebankan ke konsumen," imbuh Achmad.
Di setiap SPBU, menurut Achmad, tidak dibenarkan mengisi BBM menggunakan jeriken.
"Pakai jeriken enggak boleh dong. Kasihan yang sudah antre. Kemudian pas habis, harus beli ke pengecer yang dijual mahal. Kasian masyarakat," terangnya.
Menurut Achmad, yang perlu ditegaskan adalah bukan kurangnya antisipasi BBM tetapi munculnya pengecer liar yang jual BBM sangat mahal.
"Itu yang perlu diantisipasi, para pengecer liar," pungkasnya. (kompas.com)