Pilkada Serentak di Jateng
PKS Punya Calon Internal untuk Wakil Bupati pada Pilkada Pati 2017
PKS Punya Calon Internal untuk Wakil Bupati pada Pilkada Pati 2017
Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: iswidodo
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Mamdukh Adi Priyanto
TRIBUNJATENG.COM, PATI- Pilkada serentak 2017 akan digelar di beberapa daerah, temasuk Kabupaten Pati. Mendekati waktu pembukaan pendaftaran di KPU, partai politik mulai mendeklarasikan pasangan mana yang akan diusung.
Namun, hingga saat ini Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Pati masih gamang menyatakan pasangan mana yang akan diusung pada gawe pilkada itu.
Sekretaris Dewan Syariah DPD PKS Pati, Dedi Lesmana mengatakan pihaknya memang menginginkan mengusung petahana, Haryanto maju kembali menjadi Calon Bupati Pati 2017. Meskipun demikian, harus bersabar lantaran rekomendasi dari DPP PKS belum keluar.
"Kami berharap nama Haryanto yang muncul dalam surat rekomendasi tersebut. Pasalnya, jejak pendapat yang dilakukan dari kader internal partai cenderung mengarah ke pria yang saat ini menjabat Bupati Pati itu," kata Dedi Lesmana, Minggu (24/7/2016).
Kegamangan terjadi saat muncul nama calon wakil bupati dari dalam atau internal partai. Padahal, Haryanto sudah memproklamirkan diri akan maju sebagai calon bupati berpasangan dengan pengusaha muda asal Pati, Saiful Arifin (Safin) sebagai calon wakil bupati.
"Di internal partai, kader saat ini memilih Sutriyono agar maju sebagai calon wakil bupati. Meski berat, tapi ini suara terbanyak yang mesti ditindaklanjuti," kata pria yang akrab dipanggil Deles itu.
Menurutnya, pihaknya harus mengakomodasi suara kader untuk mengusung Sutriyono sebagai calon wakil bupati. Oleh karena itu, PKS masih belum tegas menentukan pasangan calon bupati dan wakil bupati yang akan diusung.
Lagi-lagi pihaknya harus menghormati apa yang menjadi keputusan DPP serta Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS untuk menentukan pasangan mana yang akan diusung DPD PKS Pati.
"PKS selama ini memang dekat dengan Pak Haryanto. Tapi, semua itu tetap menunggu rekomendasi dari DPP. Kami sebagai kader di bawah akan menghormati apa yang menjadi keputusan DPP," ujar Dedi. (*)