Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kepala Ombudsman Jateng Meninggal

Pesan Terakhir Achmad Zaid, Minta Pihak Sekolah Kembalikan Uang Pungutan

Pesan Terakhir Achmad Zaid, Minta Pihak Sekolah Kembalikan Uang Pungutan

Penulis: puthut dwi putranto | Editor: iswidodo
TRIBUNJATENG/PUTUT DWI PUTRANTO
Pesan Terakhir Achmad Zaid, Minta Pihak Sekolah Kembalikan Uang Pungutan 

TRIBUNJATENG.COM, DEMAK- Beberapa menit sebelum meninggal dunia karena kecelakaan, Kepala Ombudsman RI Perwakilan Jateng Achmad Zaid baru saja melakukan investigasi di SDN 06 Batursari, Pucanggading, Mranggen, Demak.

Kamis (11/8) pukul 10.30, Zaid beserta rombongan ditemui Kepala Sekolah SDN 6 Batursari, Sri Prihatin yang didampingi dua orang guru. Di dalam ruangan, Zaid menginterogasi mereka mempertanyakan dugaan sumbangan yang dibebankan kepada calon orangtua siswa saat PPDB tahun 2016 ini.

Zaid menindaklanjuti laporan warga yang mengeluhkan adanya sumbangan di SDN 6 Batursari. Besarnya sumbangan Rp 1,3 juta per siswa. Padahal total ada 98 calon siswa.

"Iya benar kami minta sumbangan untuk setiap anaknya Rp 1,3 juta pada 20 Juni lalu. Tapi ini komite yang mengaturnya. Kami pihak sekolah tak tahu apa-apa. Kami juga tidak tahu ada aturan yang melarangnya, karena belum ada sosialisasi dari Dinas Pendidikan," kata Sri Prihatin.

Mendengar penjelasan Kepala Sekolah itu, Acmad Zaid menegurnya. Zaid dengan tegas meminta kepada pihak sekolah maupun komite mengembalikan sumbangan senilai ratusan juta rupiah tersebut.

Hal ini sebagaimana yang diatur dalam Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan No 44 Tahun 2012 Tentang Pungutan dan Sumbangan Biaya Pendidikan Pada Satuan Dasar.

"Dalam Pasal 9 Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan No 44 Tahun 2012 menyatakan bahwa pihak sekolah baik SD dan SMP dilarang menarik pungutan. Ini malah menarik pungutan. Saya minta uang itu dikembalikan kepada yang berhak," tegas Zaid.

Setelah hampir satu jam bertanya-tanya, Zaid lantas mengakhiri perbincangan. Zaid pun berjanji akan memanggil satu per satu pihak yang bertanggungjawab untuk datang ke kantornya. "Kami akan panggil ke kantor untuk lebih jelasnya. Ini pelanggaran," pungkas Zaid.

Cinta keluarga

Zaid, adalah sosok yang sangat mencintai keluarganya. Kamis (11/8) pagi, di sela sidak di SDN 6 Batursari, Mranggen, Zaid beberapa kali menunjukkan foto tiga anak serta istrinya kepada Tribun melalui smartphonenya.

Zaid mengaku sangat menyayangi ketiga anaknya. Zaid bercita-cita menyekolahkan anaknya hingga jenjang yang tinggi.

"Ini foto ketiga anak saya dan istri saya. Saya sangat mencintai mereka. Akan saya sekolahkan hingga pendidikan yang tinggi. Ilmu agama juga harus saya tanamkan, agar kelak menjadi anak yang berguna," kata Zaid saat itu.

Zaid sendiri mengaku sangat prihatin dengan dunia pendidikan saat ini. "Banyak dinas pendidikan yang kurang memperhatikan fasilitas sekolah yang ada. Sehingga ujung-ujungnya banyak pihak sekolah sendiri berspekulasi dengan menarik sumbangan untuk perbaikan sekolah," jelasnya.

Di sisi lain, ia juga berharap, pemerintah memperhatikan kesejahteraan para guru yang mengajar di sekolahan berbasis agama. "Gaji mereka itu sangat minim. Bahkan ada yang Rp 150 ribu saja per bulan. Inilah yang memicu korupsi," pungkasnya. (tribunjateng/putut)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved