Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Longsor Banyumanik

Tips Membuat Talut Biar Tidak Ambrol, Begini Cara Menghitungnya

Membuat perumahan di lahan curam perlu memerhatikan pembuatan talut. Pengembang atau pemilik rumah yang memilih talut tegak ketimbang terasiring

Penulis: galih permadi | Editor: iswidodo
tribunjateng/dok
Membuat perumahan di lahan curam perlu memerhatikan pembuatan talut. Banyak pengembang atau pemilik rumah yang memilih talut tegak ketimbang talut konsep terasering. 

News Analysis oleh MR Prijanto | Ketua REI Jateng

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG- Membuat perumahan di lahan curam perlu memerhatikan pembuatan talut. Banyak pengembang atau pemilik rumah yang memilih talut tegak ketimbang talut konsep terasering.

Padahal biaya membuat talut terasering lebih murah ketimbang talut tegak. Namun, pemilihan talut terasering akan memakan luas lahan. Jika teras dibuat 1,5 meter kali sekian meter, maka luas lahan berkurang.

Membuat talut harus dihitung secara ilmiah. Bikin talut tidak bisa dikira-kira. Talut harus dibuat dengan memerhatikan ketinggian tebing dan kekuatan menahan tebing tersebut. Ketebalan tebing di bawah harus kuat.

Misal ketinggian tebing 5 meter, ketebalan tebing bawah sekitar 150 centimeter.
Bahan pembuat talut sebaiknya dibuat dengan beton. Jika menggunakan batu kali, maka perlu dibuat sabuk-sabuk talut beton.

Talut perlu diberi aliran suling yang terbuat dari paralon atau bambu. Ini untuk menyalurkan air yang meresap di talut. Talut harus kuat lantaran satu kubik air seberat 1 ton. Berat sekali. Yang terjadi biasanya sistem borong lalu pembuatan talut tanpa perhitungan ilmiah yang baik.

Selain aliran suling, juga perlu dibuat aliran air di kanan-kiri talut. Hal ini untuk mengurangi air masuk ke talut sehingga beban talut berkurang. (tribunjateng/gpe)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved