Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Unjuk Rasa

Ganjar Pranowo: Jika masih Terus Saling Memaki, Keutuhan Bangsa Jadi Taruhannya

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menilai, semangat kebhinnekaan merupakan kunci untuk memelihara persatuan dan kesatuan NKRI.

Penulis: m nur huda | Editor: iswidodo
TRIBUNJATENG/DANIEL ARI PURNOMO/dok
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo berpidato saat upacara peringatan Hari Guru di SD Negeri Desa Jombor, Tuntang, Kabupaten Semarang, Sabtu (26/11/2016). 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, M Nur Huda

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menilai, semangat kebhinnekaan merupakan kunci untuk memelihara persatuan dan kesatuan NKRI.

Jika masyarakat Indonesia memegang teguh toleransi, apa pun dan kapan saja ancaman perpecahan datang, persatuan dan kesatuan bangsa tak akan goyah. Sebaliknya, jika warga saling memaki, keutuhan bangsa menjadi taruhannya.

Sayangnya, ada kecenderungan di kalangan masyarakat yang suka mencaci. Termasuk, melalui media sosial beberapa waktu terakhir.

Hal itu dikatakannya saat hadir dalam acara Silaturahmi Kebangsaan untuk Merawat Kebhinnekaan dan NKRI bertajuk "Memaknai Konstruksi Kebhinnekaan dan NKRI Berbasis Kedewasaan Beragama dan Berkeyakinan," di Patra Jasa Hotel, Kota Semarang, Senin (28/11/2016).

"Potret Indonesia hari ini, kita mencaci maki kawan sendiri, bangsa sendiri, pemimpin sendiri. Medsos jadi tempat mengumpat dan memaki. Apakah kita masih punya budi pekerti? Apakah kita masih saling menghormati? Akankah kita masih terus cekcok dengan saudara kita sendiri?" tandasnya.

Di hadapan para ulama, dan tokoh lintas agama dan tokoh masyarakat, Ganjar melanjutkan, banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan pemerintah dan butuh dukungan masyarakat.

Semisal tingginya kemiskinan dan pengangguran, kualitas pendidikan yang belum memadai, kekerasan terhadap perempuan dan anak, hingga pungutan liar. Permasalahan bangsa tersebut memerlukan perhatian dan keseriusan berbagai pihak untuk segera dituntaskan.

"Kita bicara Indonesia. Kita bicara penduduk miskin dan pengangguran yang masih tinggi, problem sekolah, masalah pungli. Mari kita bergandeng tangan untuk kebaikan," pintanya.

Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jawa Tengah, Prof Dr H Mudjahirin Thohir MA mengungkapkan, semangat kebhinnekaan dapat dipelihara dengan beberapa cara. Yaitu harus skeptic, masyarakat juga harus menyaring dan melakukan klarifikasi tiap berita yang diterima.

"Kita tidak mungkin menemukan solusi masalah kalau cara berpikir kita parsial, kita harus imparsial, harus netral, harus adil, karena adil disukai kawan dan disukai lawan. Kita harus dewasa menyikapi kebhinekaan," tandasnya.(*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved