Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

SD Al Huda Tolak Program MBG Karena Menu Monoton, SPPG Kena Tegur Dishanpan Semarang!

Dinas Ketahanan Pangan Kota Semarang tegur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang memberikan snack monoton kepada siswa.

Penulis: Raf | Editor: raka f pujangga
Tribunjateng/bramkusuma
ILUSTRASI MBG - Grafis 5,7 Juta Orang di Jateng Telah Menerima Makan Bergizi Gratis 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Dinas Ketahanan Pangan Kota Semarang tegur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang memberikan snack monoton kepada siswa.

Pemberian snack dari SPPG yang monoton itu dialami SD Islam Al Huda Semarang hingga membuat sekolah menolak Makanan Bergizi Gratis (MBG) tersebut.

Dinas Ketahanan Pangan Kota Semarang meminta SPPG wajib memenuhi standar gizi dan keberagaman menu sesuai ketentuan B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman).

Baca juga: Syofri Keluhkan Anak Hanya Dapat Snack dari MBG, Dinas Ingatkan B2SA

Hal itu dikatakan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Semarang, Endang Sarwiningsih, kepada Tribunjateng.com, Senin (27/10/2025).

Pihaknya telah melatih sekitar 60 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) agar memahami prinsip keamanan dan keberagaman pangan sebelum disajikan kepada siswa.

“Menu makanan di sekolah tidak boleh hanya berupa snack. Kalau snack menjadi tambahan boleh, tapi kalau hanya diberi snack saja tidak boleh. Makanan utama harus memenuhi kriteria B2SA,” ujarnya.

Endang menjelaskan, seharusnya SPPG telah memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP) yang mengatur rotasi menu. 

“Menu itu minimal tidak boleh sama selama satu sampai dua minggu. Pihak sekolah juga memegang jadwal menu untuk mengawasi penerapannya,” tambahnya.

Selain keberagaman menu, Dinas Ketahanan Pangan juga memastikan keamanan bahan makanan yang digunakan. 

Petugas SPPG dilatih menggunakan lab kit untuk menguji kandungan bahan pangan, mulai dari pestisida pada sayuran hingga formalin dan boraks pada produk olahan seperti tahu bakso atau ikan.

Hal ini guna memastikan kelayakan makanan, pasalnya setiap bahan pangan yang digunakan harus memiliki izin edar dan bebas dari bahan berbahaya seperti pewarna tekstil atau klorin pada beras.

“Harapannya, sebelum bahan diolah, semuanya sudah terjamin aman dan bergizi. Anak-anak tidak hanya kenyang, tapi juga sehat,” tegasnya.

Mengeluh

Sementara itu, Syofri orang tua murid di sekolah SD Islam Al-Huda Semarang mengeluhkan menu mbg berupa snack yang selalu itu-itu saja.

“Saat itu sekira beberapa hari terakhir menunya Snack itu kaya roti isi ayam, terus wafer seperti gitu-gitu dan itu bertahan selama beberapa hari,” ujarnya.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved