Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berikut Kronologi Peristiwa Berdarah di Lobby Cafe Kudus, yang Melibatkan Oknum Anggota TNI

Dalam persitwa itu, seorang pengunjung tempat karaoke tersebut tewas, dengan beberapa luka tusukan di tubuh

Editor: muslimah
Tribun Jateng/Yayan Isro Roziki
Kapolres Kudus, AKBP Andy Rifai, bersama anggota seorang Polisi Militer (PM) mengecek jenazah korban di ruang mayat RSUD dr. Loekmonohadi, Rabu (28/12). 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Yayan Isro' Roziki

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Seorang oknum anggota TNI di jajaran Kodim 0722/Kudus, berinisial T, terlibat dalam peristiwa berdarah di Lobby Cafe, di Jalan Lingkar Kencing, Desa Jatiwetan, Kecamatan Jati, Kudus, Rabu (28/12) sekitar pukul 03.00.

‎Dalam persitwa itu, seorang pengunjung tempat karaoke tersebut tewas, dengan beberapa luka tusukan di tubuh. Di antaranya, tusukan di dada kanan hingga tembus punggung.

Selain satu korban tewas, seorang lainnya menderita luka-luka di bagian wajah dan leher. Usai mendapat perawatan medis di RSUD dr. Loekmono Hadi, korban luka-luka kemudian ‎menjalani rawat jalan.

Korban tewas adalah Zaenal Arifin (45), sedangkan korban luka-luka adalah Sarpan (42). Keduanya, diketahui sebagai warga Desa Pasuruhaan Lor, Kecamatan Jati.

"Benar, keduanya adalah warga saya. Sehari-hari mereka bekerja sebagai buruh," ucap Kepala Desa (Kades) Pasuruhan Lor, Noor Badri.

Informasi yang dihimpun Tribun Jateng di lapangan, peristiwa ini bermula saat oknum anggota TNI tersebut, diajak dua orang temannya datang ke Lobby Cafe untuk sekadar bernyanyi dan melepas penat.

Usai bernyanyi beberapa jam, oknum dan dua orang temannya tersebut berniat pulang.

Usai keluar room karaoke, mereka berpapasan dengan rombongan korban. Selanjutnya, dalam kondisi mabuk, rombongan korban mengganggu seorang teman oknum TNI tersebut.

Berniat membela, T justeru dikeroyok oleh rombongan korban yang berkisar antara lima sampai tujuh orang. Saat dikeroyok tersebut, T sempat berteriak bahwa ia adalah anggota TNI.

'Saya tentara, saya tentara', begitu teriak T, dengan maksud agar mereka berhenti mengeroyoknya. Namun, teriakan itu tak diindahkan oleh rombongan korban. Bahkan, saat tersungkur tubuh dan kepaala T tetap diinjak-injak.

Merasa terdesak, T pun kemudian berusaha mengambil pisau lipat yang saat itu dibawanya di saku celana. Selanjutnya, secara reflek ia menggunakan pisau lipat tersebut untuk membela diri.

Usai peristiwa tersebut, T tak melarikan diri. Ia mendapat perawatan medis di ruang Immanuel D-4, RS Mardi Rahayu Kudus, lantaran luka-luka yang diderita.

‎Dandim 0722/Kudus, Letkol Czi Gunawan Yudha Kusuma, mengakui bahwa T adalah anggota di jajarannya. Menurut dia, sehari-hari T adalah anggota yang baik.

Disampaian Dandim, T terlibat perkelahian lantaran membela diri. "Jadi, dia membela temannya, kemudian dia malah dikeroyok, secara naluri tentu membela diri," katanya.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved