Kasus Pembunuhan
Gadis Cantik Korban Pembunuhan Sadis Itu Sempat Curhat Ingin Putus dari Pacarnya
Gadis Cantik Korban Pembunuhan Sadis Itu Sempat Curhat Ingin Putus dari Pacarnya. Dia sempat curhat kepda Dwi Winarni
Penulis: khoirul muzaki | Editor: iswidodo
TRIBUNJATENG.COM, PURBALINGGA - Dwi Winarni menangis tersedu saat menghadiri prosesi pemakaman sahabat dekatnya, Hanani Sulma Mardiyah (24), korban pembunuhan sadis yang menggegerkan Purbalingga dan sekitarnya.
Hana dan Eti Sulastri (65) neneknya adalah korban pembunuhan sadis di Kelurahan Kalikabong, Kalimanah Kabupaten Purbalingga, Rabu 11 Januari 2017. Polres Purbalingga telah melakukan oleh TKP dan kini masih mengejar pelaku pembunuhan tersebut.
Mata Dwi Winarni merah dan sembab. Ia tak kuasa berdiri tegap. Kepalanya sering ia sandarkan ke pundak temannnya. Dia sangat kehilangan sahabat dekatnya.
Dua pekan lalu, Hanani masih menemani Dwi Winarni saat berkunjung ke Purwokerto. Keduanya melepas rindu setelah sekian bulan tidak bertemu, pasca wisuda Strata 1 di Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), medio 2016.
Setelah lulus, kedua sahabat itu berpisah. Dwi melanjutkan pendidikan pascasarjana di perguruan tinggi di Yogyakarta, sementara Hana berada di rumah dan belum bekerja.
"Saya dari Yogyakarta sedang berkunjung ke Purwokerto. Hana menyusul dari Purbalingga dan menemani saya selama di Purwokerto," katanya, Kamis (12/1).
Dwi telah beberapa kali berkunjung ke Purwokerto untuk bernostalgia dengan teman lama di kampus. Namun, kunjungannya saat itu benar-benar spesial. Hana, sahabat paling dekatnya, bersedia menemaninya selama dia berada di Purwokerto, mereka berdua menginap di tempat kos lama.
"Saya senang sekaligus merasa aneh, karena biasanya kalau saya ke Purwokerto, Hana hanya sebentar menemui saya, tapi kemarin sampai saya pulang ke Yogya dia menemani saya terus," katanya

Selayaknya temu kangen, mereka saling berbagi pengalaman, juga membahas rencana untuk masa depan. Hana, ungkap Dwi, sempat menyampaikan keinginannya agar lekas mendapat pekerjaan.
Hana berkeinginan dapat bekerja tak jauh dari tempat tinggal.
Kepada Dwi, Hana juga terbuka soal kisah asmaranya. Menurut Dwi, Hana sempat menyampaikan keinginannya untuk putus dengan sang kekasih.
"Dia punya pacar orang Purbalingga. Perkembangan terakhir saya tidak tahu, tapi sebelumnya pernah bilang mau putus,"katanya

Di mata Dwi, Hana adalah sosok baik hati dan periang. Dwi yang juga teman sekelas Hana di jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Purwokerto menilai, Hana termasuk mahasiswi berprestasi. Ia lulus menyandang prediket cumlaude dengan Indek Perolehan Kumulatif (IPK) 3,51. (tribunjateng/khoirul muzakki)