Pilkada 2017
Kemampuan Tidak Merata, Debat Publik Kepala Daerah Banjarnegara Dinilai Kurang Greget
Mereka beberapa kali tidak menuntaskan waktu yang diberikan oleh moderator untuk menjawab pertanyaan panelis
Penulis: khoirul muzaki | Editor: muslimah
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Khoirul Muzakki
TRIBUNJATENG.COM, BANJARNEGARA - Debat publik calon kepala daerah Banjarnegara telah terlaksana. Masing-masing calon telah menyampaikan visi misi serta rencana program untuk kemajuan daerah.
Calon bupati Banjarnegara nomor urut 1 Hadi Supeno, dalam penyampaian visi misinya, mengatakan, jika terpilih sebagai bupati, ia akan memerhatikan pembangunan infrastruktur jalan agar lebih awet usianya.
Melalui Peraturan Bupati, ia akan menetapkan standarisasi jalan kabupaten untuk menjaga kualitas jalan, di antaranya mewajibkan pembangunan drainase jalan, juga membuat SOP mengenai jalan berlubang.
"SOP-nya, maksimal 2 minggu, jalan harus sudah ditambal. Kami juga akan merekrut tenaga khusus untuk mengawasi dan melaporkan kerusakan jalan, sehingga bisa cepat ditindaklanjuti,"katanya
Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, Hadi akan mengoptimalkan potensi pariwisata dengan memerbanyak desa wisata. Kemajuan pariwisata dinilainya memberikan dampak positif untuk merangsang pertumbuhan perekonomian warga sekitar.
"Kami juga akan memermudah perijinan untuk menarik investasi, membuka akses jalan ke kabupaten lain, dan menambah kawasan industri," katanya.
Sementara calon Bupati Banjarnegara nomor urut 2 Wahyu Kristianto menilai, Banjarnegara memiliki persoalan konektivitas antar wilayah. Banyak daerah, terutama di pelosok perbukitan, masih terisolir sehingga memengaruhi pergerakan ekonomi di daerah itu.
Jika terpilih, ia akan meningkatkan aksesibilitas melalui pemerataan pembangunan di daerah terisolir.
"Jika setiap daerah saling terhubung, didukung dengan infrastruktur yang memadai, ekonomi akan tumbuh. Bukan hanya infrastruktur, tapi juga akses informasi kami akan kembangkan,"katanya
Sementara calon bupati Banjarnegara nomor urut 3 Budi Sarwono lebih mengedepankan percepatan pembangunan jalan, serta infrastruktur lain yang berkaitan dengan layanan publik, di antaranya pembangunan ruang sekolah yang memadai.
Pihaknya juga akan memrogamkan pengadaan ambulance pada setiap desa untuk kebutuhan layanan kesehatan masyarakat.
Untuk menjaring masukan dari masyarakat, pihaknya juga akan membangun sistem pengaduan online.
"Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, kami akan kembangkan sektor pariwisata,"ujarnya.
Pakar Ilmu Pemerintahan Universitas Diponegoro (Undip) Teguh Yuwono yang juga sebagai panelis debat menilai, rencana program maupun jawaban seluruh Paslon terhadap pertanyaan panelis kurang mengena dan masih bersifat umum.