Ragam Durian
Kisah Durian Kamun, Usia Pohonnya Sudah 200 Tahun Jadi Rebutan Sejak Berupa Bunga
Sebuah pohon durian raksasa berdiri di tengah pemukiman di Desa Bondolharjo, Kecamatan Punggelan.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: galih pujo asmoro
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Khoirul Muzakki
TRIBUNJATENG.COM, BANJARNEGARA - Sebuah pohon durian raksasa berdiri di tengah pemukiman di Desa Bondolharjo, Kecamatan Punggelan, Banjarnegara.
Besar batang utama pohon tersebut seukuran tiga depa orang dewasa.
Batang pohon itu tinggi menjulang.
Dahan-dahannya menjuntai di atas atap rumah warga di sekitarnya.
Daunnya yang rimbun sebagian menjatuhi atap dan pelataran rumah karena terhembus angin.
Pohon itu melahirkan buah durian yang melegenda di Banjarnegara.
Masyarakat menyebutnya durian Kamun.
Istilah itu diambil dari nama seorang yang diyakini menanam pohon itu, sekitar 200 tahun lalu.
"Saya keturunan ke empat dari kakek Kamun," kata Mudakir, pewaris pohon durian Kamun, Jumat (7/4/2017).
Bukan hanya karena kesepuhannya yang membuat pohon raksasa itu melegenda.
Pohon tua itu menghasilkan buah durian dengan kualitas rasa yang menggoda.
Durian Kamun berdaging tebal kuning, serta berbiji kecil.
Kamun juga punya rasa khas yang ramah bagi lidah para penikmat durian.
"Rasanya manis seperti susu, tapi ada pahitnya. Ini yang membedakan dengan durian lain," ucapnya.