Kisah Lengkap Aiptu Sunaryanto Melumpuhkan Penodong di Angkot, Baca Doa Ini Sebelum Menembak
Sunaryanto mengambil inisiatif untuk menyelamatkan Risma Oktaviani (25) dan anaknya DI (1)
Celurit diarahkan ke anaknya, ibu itu teriak, "Tolong pak, tolong pak," teriak Risma.
"Iya ibu tenang bu, saya tolong, tenang bu ya," jawab Sunaryanto.
Sunaryanto memikirkan langkah apa yang sekiranya akan diambil.
Dia mempertimbangkan, agar pelaku, kedua korban, dan warga sekitar tak terdampak atas keputusannya.
Sunaryanto harus bertindak cermat dan akurat, karena jika menembak ada kemungkinan peluru mengenai orang lain.
Apalagi, di sekitar angkot itu, warga masih berkerumun.
Posisi Hermawan berada di belakang angkot dengan tangan kanan memegang celurit yang diarahkan ke Risma dan anaknya.
Sebelum mengambil tindakan, Sunaryanto meminta tolong terhadap pengemudi ojek untuk memegang ponsel genggamnya.
Langkah itu diambil sebagai bentuk dokumentasi. Agar ada bukti peristiwa.
"Bukan apa-apa, takutnya, kalau polisi berbuat kadang orang tidak percaya. Makanya, buat bukti saya," ujar Sunaryanto.
Kemudian, Sunaryanto meminta warga sekitar agar menjauh dari posisi angkot.
Tapi, warga tetap ngotot untuk mendekati angkot. Sehingga, Sunaryanto sempat membatalkan untuk melesakan tembakan.
Sementara Hermawan terus mendesak. Dia meminta Sunaryanto untuk segera menyopirinya ke luar dari wilayah tersebut.
"Cepat bantu saya," bentak hermawan.
"Tenang mas saya bantu," jawab Sunaryanto.