Bom Kampung Melayu
Ibunda Sambil Peluk Peti Jenazah Bripda Taufan Tsunami: Ya Allah Nak, ya Allah!
Keluarga almarhum Bripda Taufan Tsunami mengaku tidak memiliki firasat, sebelum bom bunuh diri di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur
TRIBUNJATENG.COM, BEKASI -- Keluarga almarhum Bripda Taufan Tsunami mengaku tidak memiliki firasat, sebelum bom bunuh diri di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur terjadi pada Rabu (24/5/2017) malam.
Pagi hari sebelum kejadian, Taufan berangkat seperti biasa ke kantornya di Direktorat Sabhara Polda Metro Jaya.
"Enggak ada tanda-tanda apa pun sebelum kematian Taufan. Semua berjalan seperti biasa saja," ungkap Obing Rohandi (51), paman Taufan, di rumah duka Gang Ili, Kampung Wetan RT 02/10, Jatirangga, Jatisampurna, Kota Bekasi, Kamis (25/5/2017).
Bripda Taufan merupakan salah satu dari tiga anggota kepolisian yang gugur saat tugas di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, kemarin malam.
Dua lainnya adalah Bripda Ridho Setiawan dan Bripda Gilang Adinata.
Mereka meninggal dunia akibat bom bunuh diri yang dilakukan oleh dua pria terduga teroris.
Ledakan itu juga mengakibatkan 10 warga sipil mengalami luka, sehingga dirujuk ke RS Premier Jatinegara dan RS Polri Kramatjati.
Meski Taufan menjadi salah satu kebanggan orangtuanya karena menjadi anggota Polri, dia tidak menjadi tulang punggung perekonomian keluarga. Sebab, orangtuanya, Busono Heri (60) dan Asiah (55), berwirausaha sembako di dekat kediamannya.
"Alhamdulillah orangtuanya masih sanggup menafkahi keluarga, tapi yang jelas Taufan menjadi kebanggaan kami," imbuh Obing.
Sementara, ayah Taufan, Busono Heri (60), belum mau memberi komentar atas peristiwa yang dialami oleh sang anak. Dia mengaku masih syok dengan kejadian tersebut.
"Jangan sekarang dulu, saya masih syok atas kejadian ini," kata Heri.
Busono Heri (60) dan Asiah (55) tak mampu membendung kesedihan.
Air mata mereka mengalir deras di depan peti jenazah sang anak, Bripda Taufan Tsunami, di rumah duka di Gang Ili, Kampung Kranggan Wetan RT 02/01, Jatirangga, Jatisampurna, Kota Bekasi, Kamis (25/5/2017) pagi.
"Ya Allah, nak, ya Allah," ujar Asiah sambil memeluk peti jenazah sang anak.
Bripda Taufan merupakan salah satu dari tiga anggota kepolisian yang gugur saat tugas di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu (24/5/2017) malam.