Arus Balik Lebaran
Jalur Tengah Padat, Kendaraan di Persimpangan Ajibarang Diarahkan Lewat Jalur Selatan
Kepadatan arus balik di jalur tengah diprediksi terjadi hingga Minggu (2/7/2017). Polisi pun telah menyiapkan rekayasa lalu lintas untuk mengurainya.
Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: rika irawati
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Mamdukh Adi Priyanto
TRIBUNJATENG.COM, BREBES - Dua hari terakhir, jalur tengah Jateng dipadati kendaraan dari arah selatan atau Purwokerto menuju utara.
Polisi pun beberapa kali melakukan rekayasa lalu lintas untuk mengurai kepadatan di jalur penghubung Pantura dan Pansela itu.
Kapolres Brebes, AKBP Luthfie Sulistiawan; Wakapolres, Kompol Mashudi; beserta sejumlah perwira polisi pun turun langsung mengatur lalu lintas di jalur tersebut.
"Peningkatan arus lalu lintas saat arus balik mengakibatkan kepadatan di jalur ini. Diprediksi, kepadatan akan terjadi hingga Minggu (2/7/2017) pekan ini," kata Luthfie, Jumat (30/6/2017).
Pihaknya telah berkoordinasi dengan Polres Banyumas agar mengalihkan kendaraan ke jalur selatan untuk mengurangi volume kendaraan di jalur tersebut.
Kendaraan yang akan ke Jakarta dialihkan ke jalur selatan melalui Ajibarang-Wangon-Majenang, kemudian masuk ke perbatasan Jateng dan Jabar.
Papan pengumuman berisi imbauan agar kendaraan melewati jalur selatan pun dipasang di persimpangan Ajibarang, Kabupaten Banyumas.
"Kami telah berkoordinasi dengan (Polres) Banyumas agar mengalihkan kendaraan ke (jalur) selatan," jelasnya.
Luthfie juga memperkirakan, Jumat malam ini, kepadatan di jalur tengah Jateng akan bertambah. Mengingat, puncak arus balik terjadi Sabtu (1/7/2017) dan Minggu (2/7/2017) pekan ini.
"Malam ini, dipredikisi arus lalu lintas tambah padat," imbuhnya.
Petugas dari Tim Urai Polres Brebes pun sudah siap jika kepadatan kembali terjadi.
Sementara, perwira polisi pengendali arus lalu lintas jalur tengah, Kompol Cahyadi Abdillah, mengatakan, rekayasa lalu lintas dengan sistem satu jalur (one way) buka tutup sudah dilaksanakan lebih dari lima kali pada Jumat ini.
"Sudah sekitar lima kali kami melaksanakan sistem one way buka tutup. Rekayasa dilakukan situasional jika kepadatan terjadi," ungkapnya. (*)