Lebaran 2017
Padat Merayap Kondisi Lalulintas Menuju Pegunungan Dieng
Ribuan pengunjung menyerbu objek wisata Dieng selama libur Lebaran. Lonjakan wisatawan Dieng dimulai sejak H+1, 26 Juni 2017.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: iswidodo
TRIBUNJATENG.COM, BANJARNEGARA - Ribuan pengunjung menyerbu objek wisata Dieng selama libur Lebaran. Lonjakan wisatawan Dieng dimulai sejak H+1, 26 Juni 2017.
Hingga Jumat (30/6), sebanyak 52.333 orang telah mengunjungi sejumlah objek wisata yang dikelola Pemerintah Kabupaten Banjarnegara meliputi Candi Arjuna, Kawah Sikidang, Museum Kaliasa, Kawah Candradimuka, Kawah Sileri, Telaga Merdada dan Sumur Jalatunda.
"Puncak kunjungan terjadi pada H+4 atau Kamis (29/6) dengan total kunjungan sekitar 12 ribu wisatawan," kata Kepala UPT Dieng, Ibnu Hasan, Sabtu (1/7)

Sebagian besar wisatawan berasal dari luar kota. Kendaraan berplat B dan D mendominasi kantong parkir wisata.
Ibnu memperkirakan, peak season Lebaran akan berlangsung hingga Minggu (2/6). Karena bertepatan dengan momentum Lebaran Ketupat yang selama ini menjadi tradisi bagi sebagian masyarakat Jawa.
Meningkatnya kunjungan wisatawan di Dieng membuat arus lalu lintas menuju kawasan wisata itu padat. Meski lalu lintas ramai, belum terjadi kemacetan berarti di jalur tersebut.
Kabag Ops Polres Banjarnegara Kompol Pri Haryadi mengatakan, Polres Banjarnegara menerjunkan 18 personel ditambah 10 anggota Polsek Batur yang ditempatkan di sejumlah titik kawasan wisata Dieng.
Mereka bertugas mengamankan destinasi wisata, sekaligus mengatur arus lalu lintas menuju objek wisata agar lancar.
Di Kabupaten Kudus, Museum Purbakala Patiayam yang terletak di Desa Terban, Jekulo, juga mengalami lonjakan pengunjung cukup drastis saat musim libur Lebaran dibanding hari biasa.
Jamin, seorang penjaga museum mengaku, rata-rata pengunjung perhari selama libur Lebaran bisa mencapai 300 pengunjung. "Dibanding hari biasa, kisaran belasan orang," ujar Jamin saat ditemui Tribun Jateng, Sabtu (1/7).
Dia mengaku, sejak awal libur Lebaran pengunjung sudah mulai berdatangan.
Yusuf Galang (17), pengunjung asal Juwana, Pati mengaku dirinya merupakan pecinta sejarah. "Mumpung musim libur, sempatin ke sini," katanya.

Selain di Patiayam, tempat yang menjadi kunjungan wisatawan adalah Desa Hadipolo, karena bertepatan dengan tradisi bulusan. Mereka ingin melihat bulus (kura-kura) yang berada di sungai desa tersebut.
Sudirman (69), seorang pengunjung mengaku sudah sejak kecil setiap Lebaran pasti menyempatkan diri ke Desa Hadipolo untuk sekedar melihat bulus.
"Sejak kecil saya datang ke sini untuk lihat bulus. Selain itu, juga banyak kios pasar dadakan yang menjajakan makanan dan gerabah," ujar pria asal Honggosuco Jekulo saat ditemui Tribun Jateng di lokasi, Sabtu (1/7). (tribunjateng/cetak/aqy/goz)