Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

berita Wonogiri

Hilang Sejak Oktober, Mbah Sarmi Wonogiri Ditemukan Tinggal Kerangka Dibalut Kain Jarik

Kasi Humas Polres Wonogiri, AKP Anom Prabowo, menjelaskan korban ditemukan dalam kondisi tinggal kerangka

Penulis: Msi | Editor: muslimah
Istimewa
TINGGAL KERANGKA - Sarmi (95) seorang lansia asal Desa Bakalan, Kecamatan Purwantoro ditemukan meninggal dunia di kawasan hutan Gunung Tunggangan, Kamis (6/11/2025). Sarmi ditemukan dengan kondisi tinggal kerangka. 

TRIBUNJATENG.COM, WONOGIRI - Hilang sejak awal Oktober 2025, Mbah Sarmi akhirnya ditemukan.

Sayangnya, ia ditemukan dalam kondisi tinggal tulang belulamg.

Mbah Sarmi adalah warga Desa Bakalan, Kecamatan Purwantoro, Wonogiri, Jawa Tnegah.

Ia ditemukan meninggal dunia di kawasan hutan Gunung Tunggangan, Kamis (6/11/2025).

Baca juga: Sosok Terduga Pelaku Peledakan di SMAN 72 Jakarta, Polisi Ungkap Fakta Baru

Kasi Humas Polres Wonogiri, AKP Anom Prabowo, menjelaskan korban ditemukan dalam kondisi tinggal kerangka.

Penemuan kerangka manusia itu pertama kali diketahui oleh petani bernama Sarno.

Kronologinya, sekitar pukul 14.00 WIB, saksi sedang mencari pakan ternak di area perkebunan yang terletak di lereng Gunung Tunggangan, kemudian melihat adanya tulang menyerupai kerangka manusia.

“Setelah melihat itu, saksi memastikan bersama warga lain kemudian melapor ke Polsek Purwantoro,” paparnya, Jumat (7/11/2025).

Usai mendapat laporan, tim Polsek Purwantoro bersama perangkat desa langsung menuju lokasi untuk melakukan pemeriksaan.

Di sekitar kerangka itu ditemukan kain jarik dan pakaian yang masih melekat, yang kemudian dikenali oleh keluarga sebagai milik korban saat meninggalkan rumah.

Sempat Dicari Berminggu-minggu

Sebagai informasi, Sarmi telah dilaporkan hilang oleh keluarganya pada 5 Oktober 2025.

Dalam laporan disebutkan bahwa korban pergi dari rumah tanpa pamit sejak 2 Oktober 2025 sekitar pukul 15.30 WIB.

“Upaya pencarian sudah dilakukan. Pencarian selama berminggu-minggu tidak membuahkan hasil,” ujarnya.

Ia menambahkan, berdasarkan pemeriksaan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.

Keluarga menerima peristiwa ini sebagai musibah.

Selain itu, pihak keluarga korban menolak dilakukan autopsi dan telah membuat surat pernyataan resmi kepada pihak kepolisian.

“Dari hasil pemeriksaan di lokasi, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Keluarga memastikan identitas korban dan menerima kejadian ini sebagai musibah. Jenazah telah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan,” ungkapnya. (TribunSolo.com)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved