Helikopter Basarnas Jatuh
Saya Lebih Baik Pilih Suami Masih Hidup, Dibanding Terima Uang Sebanyak Apapun
Kalau boleh memilih, saya tidak ingin menerima uang sebanyak apapun itu tapi kehilangan suami. Lebih baik suami saya masih ada
Penulis: m nur huda | Editor: bakti buwono budiasto
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - “Kalau boleh memilih, saya tidak ingin menerima uang sebanyak apapun itu tapi kehilangan suami. Lebih baik suami saya masih ada. Tapi saya mengucapkan banyak terima kasih atas perhatian dari pemerintah dan Basarnas,” ungkap Lina Ena Panuntun.
Lina adalah istri almarhum Maulana Affandi, satu korban tewas kecelakaan helikopter Basarnas yang mengalami kecelakaan menabrak tebing di Gunung Butak, Desa Canggal, Candiroto, Temanggung, saat hendak membantu evakuasi korban akibat letusan Kawah Sileri Dieng, pada Minggu (2/7).
Kemarin, Senin (10/7), PT Tabungan dan Asuransi Pensiun (Taspen) (Persero) menyerahkan santunan kepada ahli waris korban kecelakaan helikopter Basarnas.
Sebab dari delapan korban, empat orang di antaranya adalah Aparatur Sipil Negara (ASN) di Basarnas Jateng.
Lina mengatakan, santunan yang diperoleh itu rencananya akan ditabung dan digunakan untuk masa depan pendidikan anaknya.
Hal itu mengingat suaminya pernah memiliki keinginan agar anaknya bisa meraih pendidikan tinggi.
“(Almarhum-Red) ingin anaknya bisa sekolah tinggi dan jadi orang hebat seperti dia,” ungkapnya.
Dalam momentum pemberian santunan itu, para ahli waris yang hadir tak bisa membendung rasa sedih dan haru.
Utamanya ketika menerima papan bertuliskan nominal uang yang diserahkan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo.
Gubernur pun berusaha menenangkan para ahli waris dengan memberinya sejumlah nasihat.
"Saya berharap anak-anak ini tahu bapaknya adalah pejuang luar biasa dan pejuang-pejuang kemanusiaan," ujarnya.
Ganjar juga menyampaikan bela sungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga korban dan mengapresiasi respons cepat dari PT Taspen (Persero) dalam menyerahkan santunan dan beasiswa kepada ahli waris, sebagai jaminan pendidikan.
Ia berujar, peristiwa ini diharapkan dapat membuat rekan-rekannya sesama rescuer makin bersemangat untuk mengabdi pada kemanusiaan, bangsa, negara, dan masyarakat.
“Mudah-mudahan kita bisa meneruskan perjuangan kawan-kawan almarhum. Saya nitip pada ibu-ibu, putra-putranya disiapkan dengan baik. Sehingga ini akan jadi anak yang semangat juangnya bisa sama dan melebihi bapaknya untuk bangsa, negara, dan kemanusiaan,” tandasnya.
Adapun, para istri almarhum juga mengajak putra dan putri mereka.
Bahkan, Ganjar sempat menggendong dan menciumi putra Affandi yang masih berusia 6 bulan, Distra Yuma Affandi.