Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

KESAKSIAN Rekan Sopir Bus Eka yang Meninggal Terkena Lemparan Batu: Almarhum Tak Pernah Ugal-ugalan

Anak-anak Misdi memang masih kecil-kecil. Putra tertua berusia 15 tahun, Michael Richard Fernanda Putra.

Penulis: akbar hari mukti | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUN JATENG/AKBAR HARI MUKTI
Kepala Pengawas PO Bus Eka, Kadi (di belakang setir), mengecek kondisi sebuah bus milik perusahaannya yang masuk ke Terminal Tirtonadi Solo, Jumat (1/9/2017) malam. 

Bak disambar petir, pada pagi hari Slamet terperanjat mendengar kabar mengenai Misdi yang meninggal.

Bisa dikatakan, dialah orang terakhir yang bercakap-cakap dengan almarhum meski hanya seperlunya.

"Ya, saya tahu kabar itu dari rekan-rekan di pagi hari. Ya Allah, kasihan betul. Beliau masih punya istri dan tiga anak yang masih kecil," keluhnya.

(Baca: BIKIN MIRIS, Aksi Pelemparan Batu Bikin Sopir Bus Surabaya-Solo Buta Bahkan Meninggal)

Anak-anak Misdi memang masih kecil-kecil.

Putra tertua berusia 15 tahun, Michael Richard Fernanda Putra.

Kemudian Angel Yulia Eka Putri (12) dan Aeifthel Tri Andika (9).

Slamet menegaskan selama bertugas sejak 1989, Misdi tak termasuk sopir yang menyetir bus secara ugal-ugalan.

"Almarhum terkenal di kalangan pengemudi kalau nyetir tenang, tak pernah ugal-ugalan, sesuai wataknya. Pak Misdi juga dikenal supel dengan sesama kru bus. Orangnya baik sekali. Saya berani bersaksi," imbuhnya.

Perwakilan PO Eka di Solo, Joni, melayat ke rumah duka
Istri dan anak almarhum Misdi menerima perwakilan PO Eka di Solo, Joni, yang melayat ke rumah duka (IST)

Kesaksian bahwa Misdi tak pernah membawa bus ugal-ugalan juga diamini Joni (33), pengawas bus PO Eka di Solo.

Dia mengaku geram mengetahui Misdi meninggal setelah terkena lemparan batu.

"Kurang ajar sekali, ada yang melempar batu begitu. Maksudnya apa? Pak Misdi ini kan masih punya tanggungan, tiga anaknya masih kecil," sesal Joni kepada Tribunjateng.com.

Kadi, Kepala Pengawas PO Eka di Tirtonadi Solo amat menyesalkan pelemparan bus yang menyebabkan sopir sampai meninggal tersebut.

Setelah nyawa Misdi tak terselamatkan di rumah sakit, bus S7331US langsung dibawa ke garasi di Surabaya.

Foto Misdi semasa masih hidup
Foto Misdi semasa masih hidup (TRIBUN JATENG/AKBAR HARI MUKTI)

Kaca depan kendaraan itu harus diganti karena bolong.

"Bus sudah dibawa bersama kondekturnya yang bernama Suyitno yang juga warga Surabaya. Sekalian pulang ke rumahnya," papar Kadi.

Apakah manajemen pusat PO Eka sudah melayat ke rumah duka?

"Masih koordinasi dengan manajemen pusat. Tapi Joni sebagai perwakilan Eka di Solo datang Jumat sore tadi," urainya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved