Kisah Para Polwan Jateng di Pucuk Pimpinan, Ada yang Tak Bangga dengan Pekerjaannya, Kenapa?

Perjalanan karirnya telah matang. Titi berpengalaman pernah mengajar di Akademi Kepolisian (Akpol) selama 8 tahun yang kebanyakan siswanya adalah pria.

Ia juga pernah menjabat sebagai Kepala Bagian Sumber Daya (Sumda) Polres Banyumas selama 4 tahun. Titi juga pernah bertugas di Inspektorat Pengawasan Umum (Itwasum) Mabes Polri.

"Saya biasa berhadapan dengan polisi pria. Jadi tidak masalah ketika harus memimpin anggota pria," paparnya.
Peran Polwan, menurut Titi, sangat strategis berkaitan dengan tugas Kepolisian yang sering bersinggungan dengan masyarakat sipil. Polwan bahkan disebutnya memiliki kelebihan dalam pananganan kasus tertentu yang belum tentu bisa diatasi dengan baik oleh polisi pria.

Pada penanganan kasus yang berkaitan dengan perempuan dan anak misalnya, pendekatan polwan dinilai lebih efektif, karena memiliki sisi emosional yang berbeda dengan polisi pria.

"Polwan dengan pendekatan naluri perempuannya lebih gampang untuk memintai keterangan dari terperiksa perempuan atau anak," ucapnya.

Dalam tugas pengamanan pun demikian. Dengan pendekatan yang lemah lembut, Titui berujar, polwan terbukti lebih pandai meluluhkan emosi massa, sehingga terhindar dari aksi anarkis.

Tak heran, jika dalam pengamanan aksi demonstrasi di sejumlah wilayah, polwan biasa ditempatkan di garda terdepan pengamanan.

"Polwan sepertinya juga lebih susah untuk disuap," tukasnya.

Di HUT Polwan ke-69 ini, Titi berpesan khusus kepada polwan yang sedang berkarir di Kepolisian agar tak minder karena perbedaan jenis kelamin.

Perbedaan gender tak boleh jadi penghalang dalam menjalankan tugas Polri melayani masyarakat. Ia juga berharap para polwan tak berhenti belajar untuk mengejar cita-cita.

Titi bahkan memberikan kesempatan bagi para polwan yang menjadi bawahannya untuk melanjutkan studi ke jenjang Strata 1 sepanjang bisa membagi waktu dan tak menganggu tugasnya di Kepolisian.

"Semoga polwan semakin jaya dan diakui prestasinya," Tandas dia. (tribunjateng/cetak/tim)